“Si korban ini laki satu-satunya anak bungsu, kakaknya cewek yang satu udah nikah. Sama teman-teman di sini nggak bergaul, tapi baik nggak sombong. Jarang keluar jarang kumpul sama lingkungan kayak kerja bakti, 17-an, maulid selalu diundang tapi nggak pernah hadir,” tambahnya.
Baca Juga: Di Bandung, Kedapatan Lempar Sampah dari Kendaraan Bisa Kena Sanksi
Menurutnya, selama ini keluarga MR dikenal rukun dan berkecukupan oleh warga sekitar.
Tidak dak pernah terlihat ada keributan ataupun hal yang mencurigakan lainnya.
“Artinya kita tidak melihat adanya permasalahan di dalam keluarga, kalau di luar kita nggak tau, yang jelas di lingkungan sini nggak ada masalah sama sekali. Mereka pendatang sudah hampir 10 tahun tinggal di sini. Bapaknya meninggal tahun 2021 karena sakit,” jelasnya.
Budi juga menjelaskan kronologi yang terjadi, detik-detik korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
“Awalnya ada yang dulunya ngontrak, kebetulan dia mau ke kamar kecil (kamar mandi), tau-tau udah ngeliat korban sudah menggantung hanya setengah badan aja yang keliatan, karena posisinya bagian atas badannya masuk kedalam plafon, dia berdiri di atas tangga tapi posisinya sudah menggantung,” ucapnya.
Selanjutnya saksi yang melihat kejadian tersebut berteriak hingga ibu korban dan warga sekitar keluar.
Baca Juga: Mahasiswa Uika Bogor Geruduk Kantor Rektorat, Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Sontak ibu korban yang melihat anaknya sudah dalam keadaan tidak bernyawa berteriak memanggil nama anaknya dan menangis histeris.
Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut merasa takut dan tidak berani untuk menurunkan korban yang sudah tergantung.
Namun ibu korban bersikeras meminta tolong pada warga sekitar.
“Berhubung orang tuanya memohon karena barangkali masih ada nafasnya, akhirnya dibuka, sulit juga (nurunin) karena lubang yg di plafon itu hanya buat satu orang, kondisi korban juga sudah ngegantung jadi gimana caranya buat masuk ke situ, akhirnya bisa juga terus dipotong talinya dan menurunkan korban,” ujarnya.