BELUM juga reda dengan kabar perselingkuhan Bupati Katingan Ahmad Yantenglie dengan seorang wanita bernama Farida Yeni, pernikahan siri keduanya belakangan santer dibicarakan. Pasangan yang kegap berhubungan badan di sebuah kontrakan itu mengaku telah menikah siri di Bogor. Nama Cibungbulang pun disebut-sebut jadi tempat keduanya menikah siri.
FAKTA mengejutkan terungkap pasca-penggerebekan bupati Yantenglie yang tertangkap basah melakukan hubungan suami istri dengan Farida Yeni, istri dari seorang polisi Aipda Sulis Heri. Berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik Ditreskrimum Polda Kalimantan Tengah, keduanya mengaku telah menikah siri di Bogor. Pernikahan keduanya telah berlangsung sejak satu tahun lalu.
Meski telah berstatus menikah, rupanya Yantenglie dan Farida nekat menjalin asmara diam-diam. Hubungan keduanya cukup intens, di sela tugasnya masing-masing. Ini terbukti dari isi pesan yang ada di ponsel keduanya. “Ya, mereka mengaku sudah setahun ini berkenalan dan sudah menikah siri di Bogor,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Tengah Kombes Pol Gusde Wardhana.
Karena alasan sudah menikah, Yantenglie dan Farida blak-blakan mengaku telah berhubungan badan layaknya pasangan sah. Tidak ada penyesalan yang tampak karena mereka mengaku telah menikah siri. “Iya, karena itu istri saya. Saya tiduri kapan pun dan di mana pun. Saya merasa nyaman, karena istri saya, gitu,” kata Gusde menirukan ucapan Bupati Yantenglie.
Namun tentu saja itu baru sebatas pengakuan Ahmad. Gusde menegaskan, pihaknya masih mempelajari lebih jauh soal kemungkinan keterangan palsu. “Tapi itu kan bukan pernikahan yang sah, karena statusnya istri orang. Itu nanti kita dalami. Kita pelajari dulu nanti apakah memberi keterangan palsu atau tidak,” tuturnya.
Berbarengan dengan pengakuan Yantenglie, sejak kemarin juga beredar foto buku nikah yang disebut-sebut bukti pernikahan keduanya. Dalam buku nikah itu tertulis nama Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat yang menjadi tempat berlangsungnya pernikahan tersebut.
Tak hanya itu, lewat foto yang beredar juga tertulis pernikahannya berlangsung pada 17 November 2015. Belum ada penjelasan terkait keaslian foto tersebut. Namun, bulan yang tertulis pada buku tersebut sama dengan keterangan Yantenglie dan Farida saat diinterogasi.
“Pengakuan Aipda SH hingga hari ini masih berstatus suami sah FY dan itu dibuktikan dengan surat-surat. Kalau beredar foto buku nikah antara Bupati AY dan FY di Bogor itu saya tidak tahu, karena sekarang kasusnya ditangani Polda Kalteng,” ujar Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas.
Adanya pengakuan keduanya telah menikah juga sempat membuat Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail bingung. “Kalau dia menikah siapa saksinya dan status wanita itu masih istri orang atau bagaimana?” katanya.
Informasi yang dihimpun, pernikahan siri Yantenglie bukan kali pertama. Sebelumnya pria kelahiran 19 Mei 1973 itu juga telah menikahi dua wanita yang juga anak buahnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan. Mereka yang pernah dipersunting adalah R yakni warga Sampit dan kedua dengan seorang pegawai Pemkab Katingan berinisial S. Lalu, berlabuh pada anggota DPRD Katingan Endang yang kini jadi istri sahnya.
Sayang, usai pemeriksaan suami Endang Susilawatie tak banyak bicara. Yantenglie diam seribu bahasa saat keluar dari ruang pemeriksaan penyidik. Cecaran pertanyaan awak media tak dihiraukannya, sambil berlalu masuk ke mobil Avanza Hitam bernomor polisi B 1345 UZL. Namun sebelum beranjak pergi, politisi yang didukung dari tiga partai, yakni Gerindra, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) itu mengaku pasrah pada hasil pemeriksaan polisi. “Saya serahkan seluruhnya ke pihak kepolisian,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor Dadang Ramdani mengaku sudah mendengar rumor pernikahan Bupati Katingan Ahmad Yantenglie dengan Farida Yeni di Cibungbulang, Bogor. Namun setelah dicek di KUA setempat, kedua nama itu tidak ada atau tidak tercatat. “Mungkin itu asal ngaku-ngaku saja,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, suami Farida Yeni, Aipda Sulis, menggerebek istrinya di sebuah rumah di Jalan Nangka, Kelurahan Kasonganlama, Kecamatan Katinganhilir. Penggerebekan itu dia lakukan seorang diri. Sulis saat itu baru pulang bertugas dari Kota Sampit. Sulis yang tidak membawa kunci akhirnya mendatangi sang istri yang bekerja di RSUD Mas Amsyar Kasongan. Akan tetapi, Sulis tak menemukan Farida di rumah sakit itu.
Tak patah arang, dia melanjutkan pencarian ke Jalan Nangka. Di sana, dia melihat tas dan rokok milik FY di sebuah rumah warna pink. Sulis langsung mendobrak pintu rumah itu. Saat itulah Sulis melihat secara langsung sang istri sedang bersama Yantenglie.