Senin, 22 Desember 2025

5.000 Angkot Mogok Massal

- Selasa, 14 Maret 2017 | 09:00 WIB

Rakhmawati menerangkan bahwa dirinya telah mengun­dang seluruh pihak perusa­haan angkutan online, namun tidak semua yang diundang hadir. Sehingga ia berinisi­atif mengagendakan kem­bali pertemuannya pada Rabu (15/3). Ia menegaskan, akan segera mendatangi perusa­haan angkutan online yang tidak hadir untuk melakukan pembahasan.

“Tidak semua perusahaan angkutan online-nya datang. Nanti akan kembali diun­dang pada Rabu mendatang, tapi kalau tidak datang juga maka kita yang datangi,” terangnya.

Menurutnya, angkutan on­line yang kini beroperasi di wilayah Kota Bogor selu­ruhnya belum mengantongi izin dari Pemkot Bogor. Ra­khmawati mengatakan, hal serupa pun bukan hanya ter­jadi di Kota Bogor, tapi juga di kota-kota besar lainnya. Sehingga kehadirannya tak jarang menimbulkan peno­lakan dari para sopir angkutan umum konvensional. “Tun­tutannya masalah angkutan online, seperti kota-kota lain. Kita akan memanggil pihak perusahaan angkutan online­nya. Kita akan mengadakan pertemuan,” katanya.

Ia menerangkan, yang ter­libat dalam aksi penolakan angkutan online kemarin yakni para sopir trayek 02 jurusan Sindangbarang-Sukasari dan trayek 03 jurusan Bubulak-Baranangsiang. Aksi sweeping menyetop sopir lainnya untuk tidak beroperasi di sekitar Terminal Laladon. Namun, tak berlangsung lama, aksi tersebut langsung dibubarkan kepolisian. “Pembubarannya dibantu kepolisian, kita juga ada di sana. Tadi sempat ada juga yang ke balaikota, tapi sudah dibubarkan juga sama polisi,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Or­ganisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor Mu­hammad Ischak menjelaskan bahwa keberadaan angkutan online cukup membuat resah para sopir angkot tersebut karena dengan keberadaan­nya penghasilan para sopir angkot tersebut berkurang. “Berbagai upaya telah kita lakukan untuk mengatasi angkutan online ini, mulai dari berkoordinasi dengan organda provinsi hingga pusat. Karena yang bisa men­gambil keputusan kan pusat kita hanya bisa berupaya dan menerima keluhan dari sopir dan pengusaha angkot,” jelasnya.

Ischak mengaku dirinya ti­dak ingin kejadian-kejadian antara para sopir angkot dan angkutan online ribut sep­erti di beberapa kota lainnya. Maka dari itu, menurutnya, Pemkot Bogor harus segera mengambil sikap atas hal ini. “Wajar saja tadi para sopir angkot berdemo karena ini bentuk keresahan mereka,” tandasnya.

(mam/c/feb/dit)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X