Senin, 22 Desember 2025

Pejabat Kemenag Cibinong Diburu Massa Fpi, Ada Apa?

- Selasa, 30 Januari 2018 | 09:31 WIB

-

Nama Ujang Ruhiyat salah seorang pejabat di Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor mendadak jadi pembicaraan. Sampai-sampai, ormas Front Pembela Islam (FPI) Bogor Raya menggalang massa untuk melakukan aksi di Kantor Kemenag Cibinong, Kamis (1/2) mendatang guna mencari sosok Ruhiyat yang menjabat sebagai Kepala Seksi Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf Kemenag Kabupaten Bogor. Ada apa gerangan?

FPI telah menyerukan untuk melakukan aksi 102 pada Kamis (1/2) mendatang di Kantor Kemenag Cibinong. Penggalangan aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas pernyataan salah seorang pejabat Kemenag Kabupaten Bogor kalau organisasi masyarakat (ormas) termasuk dalam kategori ormas radikal.

Informasi yang dihimpun, seruan aksi ini mencuat usai Kepala Seksi Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf Kemenag Kabupaten Bogor membuat makalah berjudul ‘Penanganan Radikalisme Islam di Lembaga Pendidikan’. Makalah ini disampaikan Ruhiyat ketika menjadi pembicara dalam seminar.

Dalam makalah tersebut, Ruhiyat menyebutkan ada empat ormas yang tergolong Islam Radikal di Indonesia, yakni MMI, HTI, FPI, dan Laskar Jihad. Tak hanya itu, Ruhiyat juga menuliskan kalaigerakan ormas radikal ini bersifat politik dengan mengatasnamakan Islam, tetapi mengajarkan Islam yang menyimpang dari pemahaman Islam atau dengan cara yang tidak dibenarkan dalam Islam.

“Ormas radikal ini juga berusaha memperjuangkan syariat Islam sebagai identitas negara. Mereka berjuang di parlemen, sosialisasi di masyarakat, masjid, kampus, dan rumah, tentang solusi dari semua masalah jika bangsa ini menjadi negara Islam/berdasarkan syariat Islam,”demikian yang tertulis dalam makalah Ruhiyat berjudul berjudul ‘Penanganan Radikalisme Islam di Lembaga Pendidikan’.

Atas isi makalah itu, ormas FPI Bogor Raya pun bereaksi. Bahkan, pengurusnya sudah menyiapkan langkah untuk memburu pejabat kemenag Cibinong itu guna mengklarifikasi pernyataannya lewat aksi damai akbar, Kamis (1/2) nanti.

Ketua Badan anti Teror Front (BATF) FPI Bogor Raya, Habib Iye Al Jufri menceritakan, mulanya, pihak FPI mendapat laporan dari peserta seminar yang nara sumbernya adalah salah satu pejabat kemenag Kabupaten Bogor.

Dalam seminar yang pesertanya berasal dari mahasiswa, pejabat kemenag tersebut membagikan tulisan yang di dalamnya memuat pernyataan bahwa FPI masuk salah satu islam radikal. Menurut Iye, dalam pernyataan tersebut juga dituliskan FPI keluar dari pemahaman agama islam.

“Seminarnya sama mahasiswa, kami dikasih tau oleh yang hadir karena ada makalah yang dibagikan dan difoto lalu dikirim ke kami. Ini bahaya, jadi kami sudah mengantongi bukti, bukan katanya lagi. Makanya saya bingung sama Kemenag Kabupaten Bogor kok ada pejabatnya yang seperti itu. Kami ingin tahu FPI radikalnya di mana. Di situ dia menerangkan keluar dari pemahaman agama atau islam. Jadi seolah-olah FPI ini sesat,” turu Habib Iye yang juga bakal menjadi Korlap dalam aksi 102 nanti.

Menurutnya, pernyataan tersebut bisa memicu kemarahan umat sehingga pihaknya pun menggalang aksi untuk meminta pertanggungjawaban atas pernyataan pejabat Kemenag Cibinong.

“Betul kami akan melakukan aksi hari Kamis (1/2). Diperkirakan sampai 4.000 orang yang akan ikut hadir. Ini khusus dari Bogor, adapun yang ingin ikut dari luar Bogor silakan. Karena ini aksi untuk ummat,” katanya.

Bahkan, Habib Iye mengaku pihaknya telah menyampaikan surat pemberitahuan aksi ke Polres Bogor. Dalam surat pemberitahuan tersebut, massa akan berkumpul di Posko PFI Sukaraja pukul 08:00 dan bergerak konvoi menuju Kemenag Kabupaten Bogor pukul 09:00.

“Hari ini (kemarin, red) kami sudah buat pemberitahuan ke Polres Bogor. Besok (hari ini, red) tinggal minta tandatangan. Tuntutannya kami meminta pertanggungjawaban kemanag yang pejabatnya sudah mengeluarkan pernyataan tersebut. Mereka sudah melakukan kontak dengan kami melalui MUI Kecamatan, tapi ketemu saja di kemenag nanti bagaimana penjelasannya,” tandas Habib Iye,

Sementara itu, Humas Kemenag Kabupaten Bogor Dadang Mulyadi mengaku sudah berkoordinasi dengan pimpinan kemenag Kabupaten Bogor terkait persoalan tersebut. Namun, dirinya mengaku belum bisa berkomentar banyak karena masih menunggu pimpinan yang masih berada di luar kota.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X