Ia mengakui hal ini tidak terlepas dari sistem pemilu 2019 yang digelar secara serentak baik pemilihan presiden maupun legislatif. Untuk itu, evaluasi dan pencarian solusi untuk sistem penyelenggaraan pesta demokrasi selanjutnya harus dilakukan sejak tahun ini.
Hal senada dikatakan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-KH Maruf Jabar, Dedi Mulyadi. Meski Jokowi diprediksi kalah di Jabar, namun ia menilai tidak ada masalah secara substansial. ”Aspek penyelenggaraan pemilu secara nasional berjalan profesional. Kalaupun ada beberapa catatan, saya kira itu hal teknis sebagai dampak dari penyelenggaraan pemilu serentak yang bikin repot semua orang,” paparnya.
”Kalau evaluasi ya perlu. Tapi Urusan kecurangan, sengkekta hasil pemilu ada mekanismenya. Perselisihan hasil pemilu diajukan gugatan ke MK, kecurangan bisa ke Bawaslu atau DKPP,” sambung Dedi.
Dedi menambahkan, penyelenggaraan pemilu di Jabar baik Pilpres maupun Pileg berjalan dengan aman, lancar dan kondusif. Ia berterima kasih pada TNI/Polri yang turut mengawal momen penting itu. ”Pemilu 2019 di Jabar berlangsung aman, damai, kondusif dan lancar itu tandanya penyelenggara pemilu bekerja profesional dan transparan dengan dibantu oleh TNI/Polri,” kata Dedi. (adv)