Sebanyak 12 pasangan di luar nikah diamankan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada Operasi Cipta Kondisi Ramadan. Penggerebekan itu dilakukan di dua hotel yang diduga jadi lokasi langganan kawula muda
Dua hotel tersebut di antaranya Hotel Dadali dan Hotel Melati. Belasan pasangan muda-mudi berhasil digerebek petugas di kamar hotel tengah berduaan tanpa bukti nikah.
Tak hanya hotel dan penginapan, operasi gabungan yang digelar pada Sabtu (18/5) sekitar pukul 22:00 WIB itu juga turut menyisir sejumlah lokasi, mulai dari taman, tempat keramaian, Tempat Hiburan Malam (THM) hingga sejumlah titik yang kerap digunakan untuk berkumpul kawula muda di Kota Hujan.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, operasi tersebut guna memastikan kondisi wilayah Kota Bogor aman terkendali.
“Operasi malam ini tujuannya untuk memastikan selama malam Ramadan semuanya berjalan tertib. Artinya tidak ada pelanggaran peraturan daerah (perda) agar masyarakat lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah Ramadan,” katanya.
Pihaknya juga sempat mendatangi sejumlah THM yang diduga masih beroperasi selama Ramadan ini. Bahkan pemkot juga sempat mendapat laporan dari warga bahwa banyak masyarakat yang sering berpesta miras di sejumlah wilayah. Termasuk di kawasan Paledang.
“Kami mendapat laporan katanya ada sejumlah THM yang masih buka selama Ramadan. Kita juga menyisir sejumlah lokasi yang suka digunakan untuk pesta miras dan titik rawan tawuran. Tapi pas kita ke sana, tutup,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor Hery Karnadi mengungkapkan, dari 12 pasangan haram tersebut, sepuluh di antaranya berhasil terjaring di Hotel Dadali, Kelurahan Tanahsareal, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Sementara dua pasangan lainnya diamankan petugas di Hotel Melati.
“Pas kami masuk memang ada yang pasangannya masih di kamar mandi dengan rambut acak-acakan. Memang dugaannya ke arah sana (seks bebas, red),” katanya.
Tak hanya itu, Hery juga membeberkan sejumlah lokasi yang digadang masuk kategori zona merah rawan tindak pelanggaran. “Wilayah Bondongan, Tajur, Bubulak, Simpang Yasmin, Cilendek, Terminal Bubulak, Laladon, BNR hingga Jalan Baru adalah sejumlah lokasi yang kerap kami temukan pelanggaran. Mulai dari pesta miras, tawuran dan kegiatan negatif lainnya,” bebernya. Orang nomor satu pada satuan penegak perda itu juga mengaku akan terus meningkatkan pengamanan hingga jelang malam Idul Fitri nanti. Bahkan pihaknya juga akan meningkatkan intensitas patroli demi menciptakan kondisi yang aman jelang hari raya.
“Kami akan terus melakukan patroli ke sejumlah wilayah tertentu. Terlebih jelang malam takbiran nanti, tidak menutup kemungkinan kami akan menambah intensitas patroli dan personel untuk mengamankan malam hari raya,” terangnya.
Komisioner Bidang Pornografi dan Cyber Crime KPAI Kota Bogor Sumedi mengaku prihatin dengan hasil penggerebekan yang dilakukan Pemkot Bogor. Sebab, itu mengindikasikan bahwa Kota Bogor juga masih rawan terjadinya perilaku seks bebas.
“Jangankan yang sudah dewasa, yang ABG (anak baru gede, red) saja sering kita lihat sampai larut malam masih ada di pinggir jalan,” tutur Sumedi.
Menurutnya, harus ada pengawasan ekstra dari kedua orang tuanya agar putra putrinya terhindar dari pergaulan bebas.