Warga mengaku saat ini lebih dimudahkan dengan dibukanya kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) Disdukcapil di Ciawi. Sehingga meski jauh dari pusat pemerintahan, warga tetap bisa mengurus administrasi kependudukan dengan jarak terjangkau. “Saya kira pelayanannya sudah semakin baik. Apalagi dengan adanya UPT yang sudah dibuka bupati di wilayah,” tuturnya.
Meski begitu, masih ada pula yang menganggap pelayanannya masih kurang dan harus ditingkatkan. Dari 600 responden, ada 291 warga yang kecewa atau kurang puas dengan pelayanan yang diberikan Pemkab Bogor. Mereka mengeluhkan pungutan liar (pungli) dan lambannya petugas pelayanan.
Ditemui Metropolitan, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim blak-blakan soal wacana yang dilempar ke publik. Menurut Dedie, rencana perluasan Kota Hujan itu sudah ada sejak mantan Wali Kota Bogor ke-13 Eddy Gunardi menjabat sekda Kota Bogor.
“Mau dipinta atau tidak oleh kita, toh nantinya bakal hilang juga karena ada Daerah Otonomi Baru (DOB). Maksud saya, sebelum dicabut moratorium pemekaran Bogor Barat, kita berusaha minta dulu,” kata Dedie.
Dengan adanya wacana perluasan wilayah, ia pun ingin daerah yang bersinggungan dengan Kota Bogor bisa mendapat prioritas dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan pemerintah pusat.
Karena itu, Dedie mengaku telah membicarakan persoalan tersebut ke Pemprov Jabar. Hasilnya, pemerintah daerah diminta menyiapkan kajian serta konsep perluasan wilayah di Kota Bogor.
“Saya hanya mengingatkan ke gubernur, bahwa di Kabupaten Bogor akan ada moratorium Bogor Barat. Sebelum terjadi pemekaran wilayah, tolong wilayah yang eksisting diakomodir (diakomodasi, red). Khususnya sejumlah wilayah yang memang bersinggungan langsung dengan Kota Bogor. Toh ini pun punya tujuan baik demi kepentingan masyarakat juga. Misalnya masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi harus ke Cibinong jika ingin mengurus administrasi kependudukan,” bebernya.
Secara umum, Kota Bogor hanya memiliki luas tak lebih dari 118 kilometer persegi, terpaut 34 kecamatan dari Kabupaten Bogor. Secara umum, semua administrasi saat ini tengah dirumuskan. Dedie mengaku saat ini Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto tengah memerintahkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor untuk melakukan kajian ilmiah secara khusus, dengan membentuk tim yang kompeten untuk mengkaji dan menganalisis secara ilmiah mengenai wacana perluasan wilayah tersebut.
Ia memprediksi kajian akan selesai sekitar tiga hingga empat bulan mendatang, terhitung sejak mulai bekerjanya tim peneliti. Ia memprediksi paling lambat hingga akhir tahun ini kajian dapat selesai.
“Kami juga ingin ada pertemuan dengan pejabat di Kabupaten Bogor. Jadi konsepnya, dalam konteks perluasan wilayah ini, kami ingin mengurangi beban Pemkab Bogor yang begitu luasnya. Yang pasti ini semua harus berdasarkan kajian yang ilmiah,” bebernya.
Kepala Bappeda Kota Bogor Erna Hernawati mengatakan, wacana perluasan wilayah tersebut baru disampaikan secara lisan kepada Pemprov Jabar. Pihaknya juga sudah diminta melakukan kajian.
“Tugas kami hanya sebatas support data dan melakukan kajian saja. Yang memiliki wewenang penuh atas ini adalah wewenang Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor. Nah, kita akan bahas ini secara bersama,” katanya.
Erna mengaku beserta Asisten I tengah membentuk sejumlah tim untuk mendalami dan mengkaji secara menyeluruh konsep perluasan wilayah tersebut. Tim khusus tersebut nantinya akan diisi sejumlah elemen, yang dinilai kompeten di bidangnya. Seperti tokoh masyarakat, unsur pemerintahan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga sejumlah dinas yang memiliki keterkaitan dengan semuanya.
“Intinya semuanya ikut terlibat dalam tim pengkajian ini, mulai dari elemen masyarakat hingga pemerintahan,” ujarnya.
Disinggung soal anggaran kajian perluasan wilayah, Erna mengaku belum bisa memastikan besaran anggaran yang diperlukan. “Sepertinya anggarannya akan disiapkan di perubahan nanti. Nah, untuk posisi anggarannya, sepertinya anggaran ini akan dipusatkan di Bagian Pemkot Bogor. Karena ini berkaitan dengan administrasi dan perluasan kawasan,” bebernya.