Senin, 22 Desember 2025

Djadjang Nurdjaman Dipecat di Tengah Jalan

- Kamis, 5 Januari 2023 | 10:01 WIB
Persikabo 1973 mendepak Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih
Persikabo 1973 mendepak Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih

Djadjang Nurdjaman. Namanya jadi embicaraan hangat di dunia sepak bola. Klub yang selama ini menaunginya mendadak memutus kontrak kerja sama. Karier mantan pelatih Persikabo 1973 itu pun terhenti di tengah jalan. PRESTASI Persikabo 1973 di bawah komando Djadjang Nurdjaman sebetulnya cukup baik.

Djanur –sapaan akrab Djadjang Nurdjaman– bisa membawa tim berjuluk Laskar Padjadjaran itu bertengger di urutan kesembilan dengan perolehan 23 poin.

Yakni, ha­sil dari enam kemenangan, lima kali imbang, dan enam kali kalah dengan 23 gol, serta 22 kali kemasukan. Dibandingkan musim lalu, capaian Persikabo 1973 mu­sim ini jauh lebih baik. Musim lalu, Laskar Padjadjaran menutup putaran pertama dengan finis di urutan ke-13. Bermain 16 pertandingan, Persikabo 1973 hanya meraih empat kemenangan.

Lalu, 12 pertandingan lain berakhir dengan enam imbang dan enam kalah. Meski sukses mengangkat prestasi Laskar Padjadjaran, Djanur justru didepak dari kursi pelatih kepala. Keputu­san itu dipublikasikan lewat Instagram Persikabo 1973 tadi malam.

Tidak jelas apa alasan Persikabo 1973 mele­pas Djanur. Pemutusan kontrak itu di­rilis klub berjulukan Laskar Padjadjaran tersebut melalui akun resmi media sosial Ins­tagram klub. Tidak disebutkan apa alasan Persikabo dan Djadjang berpisah. ”Hatur nuhun Coach @dja­nur_16 atas kontribusinya sejak masa persiapan kom­petisi hingga putaran pertama berakhir. Sukses di karier se­lanjutnya dan sampai jumpa di lain kesempatan,” tulis Persikabo.

”Hari ini, Management Per­sikabo 1973 dan coach Djad­jang Nurdjaman sepakat mengakhiri kerja sama,” klub yang bermarkas di Stadion Pakansari tersebut mempu­blikasikan kabar perpisahan itu. Djanur mulai menangani Persikabo pada 30 April 2022.

Mantan pelatih Persib Bandung saat juara Liga 1 pada 2014 itu menggantikan Liestiadi yang dipecat begitu kom­petisi rampung. Sekretaris Persikabo Rini Sudiro saat coba dikonfir­masi pun tidak bersedia men­jawab.

Yang pasti, keputusan manajemen melepas Djanur sangat mengejutkan. Itu bisa dilihat dalam kolom komen­tar Instagram Persikabo 1973. Banyak pemain yang men­gungkapkan kesedihan. ”Thanks for everything coach. For everything he’s done for us. Will never be forgotten. We’ll meet soon,” tulis Lucas Gama, bek tengah Persikabo 1973 asal Brasil, dengan di­akhiri emoticon menangis. Dikonfirmasi terpisah, Dja­nur merasa heran dengan keputusan manajemen.

Ia merasa sudah membuat Las­kar Padjadjaran lebih baik dari musim lalu dengan ma­teri pemain yang tidak terlalu mewah. Musim ini, banyak pertan­dingan penting yang berhasil dimenangkan.

Salah satunya, mengalahkan Bali United dengan skor 2-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gia­nyar. ”Tapi, itulah kenyataan yang terjadi. Silakan kalian menilai bagaimana malangnya seorang pelatih,” ujar mantan pelatih Barito Putera itu. Djanur merasa kecewa dengan keputusan sepihak yang diambil manajemen. “Saya gabung di Persikabo Bogor itu di Mei 2022, klub sebelumnya di Barito Putra, Persebaya, PSMS, dan Persib, serta Pelita Jaya,” kata Djanur kepada Metropolitan, Rabu (4/1).

Djanur menjelaskan bahwa secara perjanjian, kontrak kerja sama sebagai pelatih Persikabo Bogor akan selesai di Juni 2023. Namun, keputu­san pihak manajemen ber­kata lain. “Ya sah-sah saja kan kepu­tusan ada di tangan manaje­ment walau agak menyesakkan.

Karena merasa dengan ma­teri pas-pasan, malah semua orang juga tahu tentang sku­at Persikabo, sekarang ada di peringkat sembilan adalah sesuatu yang nggak parah (bukan hal yang buruk, red).

Pasti kecewa (dengan kepu­tusan pihak manajemen, red),” ucapnya dengan rasa kecewa. Djanur enggan memberi penjelasan terkait alasan yang diberikan dari pihak manaje­men atas pemberhentiannya tersebut.

Namun, menurut pendapatnya, hal tersebut disebabkan dari hasil bebe­rapa pertandingan sebelum­nya. “Sebaiknya, kalau alasannya bisa tanya ke manajemen Per­sikabo saja. Lebih kepada hasil enam pertandingan di Yogyakarta dan Solo hanya dapat empat poin (perkiraan Djanur, red),” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X