Senin, 22 Desember 2025

Dukungan Vonis Ringan Bharada E Menguat, Pak Hakim, Tolong Hargai Kejujuran Ichad

- Rabu, 15 Februari 2023 | 10:18 WIB
DUKUNGAN: Sahabat Bharada Richard Eliezer dan akademisi membentangkan spanduk dukungan terhadap Richard yang akan menjalani sidang vonis atas kasus pembunuhan yang menyeretnya. (FOTO: MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)
DUKUNGAN: Sahabat Bharada Richard Eliezer dan akademisi membentangkan spanduk dukungan terhadap Richard yang akan menjalani sidang vonis atas kasus pembunuhan yang menyeretnya. (FOTO: MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)

”Karena dia anak muda yang polos, dia berasal dari resimen polisi kombatan atau paramili­ter. Dimana di sana dia diajarkan untuk tidak melawan pimpinan atau melawan perintah pimpi­nan,” katanya.

Baca Juga: Divonis Hukuman Mati, Ini Hal-hal yang Memberatkan Ferdy Sambo

Lebih lanjut, ia membanding­kannya dengan Ricky Rizal yang berasal dari kesatuan berbeda dengan Richard Eliezer saat bertugas di kepolisian.

”Berbeda dengan Ricky Rizal, dia itu penegak hukum walaupun dia lalu lintas. Dia sudah menger­ti tentang hukum,” ujarnya.

Menurut Kamaruddin, saat Eliezer menjadi kombatan, tidak diminta berpikir seperti Ricky Rizal.

”Jadi kalau Bharada Richard Eliezer itu pernah jadi pasukan tempur atau paramiliternya po­lisi, di sana tidak diminta untuk berpikir. Itu sebabnya yang be­kerja di Brimob itu pangkat-pangkat rendah, bharada. Atau kalau di TNI itu prajurit. Ber­beda dengan misalnya dia itu penegak hukum, minimal itu dia sersan atau brigadir,” tandas­nya. (jp/feb/run)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hilman Septian Eka Chandra

Sumber: Metropolitan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X