METROPOLITAN.ID - Aksi unjuk rasa nasional guru lulus passing grade (PG) PPPK yang bakal digelar Kamis (2/3) hari ini dibatalkan.
Pembatalan aksi unjuk rasa nasional yang rencananya melibatkan 5.000 lulus PG atau prioritas satu (P1) dari Forum Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (FPPPK) Kabupaten Bogor dan Forum Guru Prioritas Pertama Negeri Swasta (FGPPNS) berbagai wilayah itu setelah ada pertemuan dengan Kemendikbudristek.
Sekjen FPPPK Kabupaten Bogor Deni Sukmawijaya mengatakan setelah bertemu dengan Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Prof. Nunuk Suryani sudah ada kesepakatan bersama.
Baca Juga: Guru PAUD di Kota Bogor Belajar Cara Cegah Stunting
"Alhamdulillah apa yang kami tuntut sudah dijawab Prof. Nunuk," ujar Kang Baden, sapaan akrabnya, kemarin.
Dia menjelaskan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor berkomunikasi dengan FPPPK, meminta agar jangan berdemo.
Disdik menyarankan agar beraudiensi dengan Kemendikbudristek dahulu dan menanyakan kendalanya sehingga pengumuman hasil seleksi PPPK guru 2022 belum ada kepastian.
Kemudian, ujar Kang Baden, pada 28 Maret Disdik menyurati Kemendikbudristek dan akhirnya diberikan kesempatan beraudensi pada Rabu (1/3).
Pengurus FPPPK Kabupaten Bogor didampingi Sekdis Kabupaten Bogor Hartono Anwar, staf Umpeg Eni, BPKSDM Kab. Bogor Nia, Ketua PGRI Kab, Bogor Amsohi serta anggota Komisi IV DPRD Dadeng Wahyudi.
Mereka diterima langsung oleh Dirjen Nunuk dan sejumlah pejabat Ditjen GTK Kemendikbudristek.
Baca Juga: Pengertian Crowdfunding dan Perusahaan di Indonesia Penyelenggara Crowdfunding
"Jadi, dalam pertemuan itu ada barter informasi. Kami minta kepastian kapan pengumuman PPPK guru dilaksanakan," kata Kang Baden.
Sebaliknya, Kemendikbudristek minta tidak ada demo 2 Maret dan aksi lainnya. Oleh FPPPK dinyatakan siap, asal sudah ada kepastian tanggalnya.
Artikel Terkait
Pengumuman Seleksi PPPK Guru 2022 Gagal Diumumkan Hari Ini, Kemendikbudristek Bilang Begini
Tutupi Kebutuhan Guru di Kabupaten Bogor, Disdik Setiap Tahun Ajukan Rekrutmen PPPK