METROPOLITAN.ID - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) menyebut ada sebanyak 128 Kecamatan di Jabar yang belum mempunyai sekolah negeri setingkat SMA/SMK.
Hal itu seperti diungkapkan Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya seraya menuturkan ada beberapa hal yang harus menjadi evaluasi terkait dengan sektor pendidikan yang ada di Jawa Barat.
"Beberapa hal yang menjadi evaluasi kita di tahun 2023 ke 2024, sisi akses pendidikan. Dari 627 kecamatan, kita masih dihadapkan dengan 128 kecamatan yang tidak ada sekolah negerinya," kata Wahyu Mijaya.
"Jadi sekolah Negeri di 128 itu belum hadir, kemudian ada 16 kecamatan baik yang Negeri maupun swasta di situ belum hadir. Sehingga 2024, kita coba cicil tahun ini selain ada beberapa pendirian sekolah baru, kemudian kita buatkan DED untuk di 11 sekolah," sambung dia.
Menurutnya, Detail Engineering Design (DED) tahun ini untuk dilakukan pembangunan di tahun depan, yang akan membangun di 11 sekolah tersebut. Tentunya dengan segala fasilitas guru-guru, dan lain sebagainya.
"Kita concern pada beberapa wilayah yang memang menjadi perhatian sangat perlu. Karena kalau berdasarkan evaluasi kami, daya tampung antara lulusan SMPN/S tahun ini dengan daya tampung yang kita miliki sebetulnya kita sudah di 103 persen. Artinya daya tampung kita sudah cukup. Tapi sebarannya yang kita belum merata," ucap dia.
"Sebagai contoh, yang kurang adalah Kabupaten Bandung. Itu daya tampungnya masih kurang, Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cirebon, beberapa poin itu ada selisih antara jumlah lulusan dan daya tampung," lanjut Wahyu Mijaya.
Kepala Disdik Jabar menjelaskan, walaupun sekolah-sekolah negeri belum ada di kecamatan-kecamatan tersebut, tetapi kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Disdik Jabar akan hadir untuk tahun 2024. Yang mana, akan memberikan kuota untuk 128 Kecamatan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
"Sehingga beberapa solusi untuk yang tahun ini penerimaan PPDB kita juga akan memberikan kuota terhadap yang 128 kecamatan yang tidak ada sekolah negerinya," ujar Wahyu Mijaya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin menyebutkan, kondisi saat ini dibeberapa Kecamatan Jawa Barat yang belum mempunyai sekolah negeri terjadi karena adanya keterbatasan anggaran.
"Ya kita terus berusaha sebaik baiknya. Memang masih ada kecamatan yang belum punya sekolah. Tapi kita kejar terus. Kita memang punya keterbatasan anggaran kendalanya. Tapi kita juga upayakan maksimal agar anak anak mendapatkan pendidikan," tandas Bey Machmudin. (cr1/rez)