METROPOLITAN.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor memberikan update terbaru terkait kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) yang terjadi di Kota Bogor.
Tercatat, jumlah kasus DBD di Kota Bogor sudah tembus mencapai 2.109 kejadian. Jumlah ini terhitung selama periode Januari hingga Mei 2024.
"Jumlah laporan kasus DBD pada Januari-Mei 2024 sebanyak 2.109 kasus dan Mei tahun 2024 dari tanggal 1-17 sebanyak 151 kasus," kata Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
Adapun, jumlah kematian pada bulan Januari hingga Mei mencapai 13 orang, angka tersebut meningkat dimana pada periode Januari-April terdapat 11 orang meninggal.
Dijelaskan Sri Nowo Retno, pada Mei 2024 terdapat 5 kelurahan dengan peningkatan DBD yang cukup signifikan yaitu Kelurahan Kedung Badak, Baranangsiang, Sukadamai, Kedung Waringin dan Cibadak Barang.
"Kelurahan Kedung Badak menjadi paling banyak ada 85 Kasus, untuk laporan kasus DBD harian terbanyak pada tanggal 13 Maret 2024 sebanyak 49 kasus," ucap Kepala Dinkes Kota Bogor.
Ia menuturkan, jumlah kasus DBD pada tahun 2021-2023 di Kota Bogor diantaranya 526, kasus, 1.531 kasus, dan 1.474 kasus angka kematian berurut-turut sebanyak 7 orang, 9 orang dan 9 orang.
"Angka penderita tertinggi terdapat pada Tahun 2022 dan angka meninggal dunia tertinggi pada tahun 2022, 2023 dan 2024," imbuh dia.
"Jumlah Kasus DBD tahun 2023 lebih rendah dibandingkan dengan jumlah kasus DBD tahun 2022," lanjut Sri Nowo Retno.
Atas kejadian tersebut, upaya pengendalian penyakit oleh masyarakat Kota Bogor untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di lingkungan sekitar.
"Menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan," kata Sri Nowo Retno.
Sementara, berkenaan dengan peningkatan kasus DBD maka akan dicanangkan kembali Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (GERTAK) PSN dilakukan secara terus menerus yang didukung oleh para stakeholder di wilayah. (cr1/rez)