Minggu, 21 Desember 2025

Wamentan Sudaryono Ingin Patahkan Tradisi Harga Bahan Pokok Naik Jelang Ramadhan, Paksa Produsen Siapkan Stok Dua Kali Lipat

- Kamis, 27 Februari 2025 | 18:21 WIB
Wamentan, Sudaryono memberikan keterangan terkait saat memantau operasi pasar murah di wilayah Kota Bogor.
Wamentan, Sudaryono memberikan keterangan terkait saat memantau operasi pasar murah di wilayah Kota Bogor.

METROPOLITAN.ID - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meminta produsen untuk menyiapkan stok bahan pokok dua kali lipat saat ini.

Permintaan ini disampaikan bertujuan untuk mematahkan tradisi harga bahan pokok naik setiap menjelang Ramadhan.

Adapun, permintaan ini sendiri disampaikan Wamentan Sudaryono saat memantau operasi pasar murah di Kantor Pos Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Kamis, 27 Februari 2025.

Menurutnya, pihaknya sudah meminta kepada pihak swasta, produsen maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyediakan bahan pokok dua kali lipat dari biasanya.

"Harga dipasaran sekarang stabil. Kami minta BUMN, swasta, produsen termasuk kooperasi multikultura yang memproduksi cabai, bawang merah, dan lain-lainnya untuk membanjiri stok dan siapkan stok dua kali lipat," kata dia.

Dijelaskan dia, jika stok bahan pangan melimpah maka harga yang dijual di pasaran tidak akan mengalami kenaikan dengan dijual sesuai hukum ekonomi supply demain.

"Kalau stoknya banyak harganya pasti akan lebih stabil dan masyarakat punya pilihan untuk belanja," ucap dia.

Diungkapkan Wamentan Sudaryono, harga bahan pokok dipasaran saat ini masih stabil, jika mengalami kenaikan pihaknya telah menyediakan tim untuk kembali menstabilkan harga.

"Harga dipasaran stabil, kita punya tim serbu langsung eksekusi bagaimana kita bisa turunkan harga jika mengalami kenaikan," ungkapnya.

"Intinya bagaimana menyediakan pengan cukup dengan harga yang terjangkau pengusaha, pedagang siapapun tidak boleh fomo," tegasnya.

Fomo yang dimaksud oleh Wamentan ini, memasuki bulan ramadhan bahan pokok sering kali mengalami kenaikan harga setiap tahunnya, maka ia akan mematahkan tradisi kenaikan harga sebelum ramadhan tersebut.

"Fomo ikut-ikutan, biasanya kalau ramadhan naik. Khususnya tahun ini dan tahun sebelumnya kita potong tradisi yang gabaik itu," ujar dia. (Rifal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X