Minggu, 21 Desember 2025

Soal Polemik Kades Nasi Berkat, Ketua Fraksi Gerindra Minta Wiwin Komalasari Mawas Diri

- Jumat, 28 Februari 2025 | 13:47 WIB
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bogor Heri Aristandi  (Arifin/Metropolitan)
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bogor Heri Aristandi (Arifin/Metropolitan)


METROPOLITAN.ID
- Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor yang juga ketua Fraksi Gerindra Heri Aristandi angkat bicara soal polemik viralnya Kades Gunung Menyan akibat konten nasi berkat yang dianggap menghina.

Heri Aristandi mengatakan, Kades Gunung Menyan Wiwin Komalasari yang viral diminta mawas diri.

Sebagai pelayan masyarakat, Wiwin Komalasaru juga diminta lebih berhati hati dalam bersikap maupun bertindak karena posisinya berada dalam pemerintahan.

"Sangat tidak elok ketika cibiran dan sikap nyinyir itu keluarnya dari seorang aparat pelayan masyarakat. Bu Wiwin Komalasari harus bisa menempatkan diri, karena dia itu kan pejabat walaupun di tingkat desa. Tindak tanduk Bu Wiwin pasti akan menjadi perhatian, apalagi ketika sudah masuk media sosial," ujar Heri Aristandi, Jumat, 28 Februari 2025.

Menurutnya, seorang kepala desa harus bisa menjadi contoh dan tauladan masyarakat.

Hal ini juga berlaku bagi semua pihak, terlebih seluruh pejabat atau mereka yang berada di lingkungan pemerintah.

"Mau dari manapun asalnya, mau dari kalangan artis, birokrat, politisi, atau apapun itu, yang jelas ketika masuk ke lingkungan pemerintah dan menjadi pelayan masyarakat, maka siapapun dia harus bersikap merakyat. Hindari sikap glamour dan gaya hidup hedon karena itu akan menimbulkan presepsi yang buruk dan bisa saja melukai hati masyarakat," tegas Heri Aristandi.

Selain itu, Heri Aristandinmelihat sikap Kepala Desa Gunung Menyan Wiiwin Komalasari menjadikan pemberian berkat atau nasi boks usai menghadiri pelantikan bupati Bogor kemudian mengunggahnya di akun media sosial menunjukan betapa rendahnya literasi media sosial dan digital.

Sehingga, konten tersebut menimbulkan berbagai macam reaksi dari netizen dan berdampak terhadap citra Pemerintahan Kabupaten Bogor.

"Bu Wiwin ini kan viral bukan yang pertama kalinya dulu juga yang bersangkutan sempat viral. Kalau di lihat dari akun medsosnya, bu Kades ini sosialita ya, dan terkenal hedon. Tapi kan dia Kades, jadi harus bijak lah bermedia sosial dan jaga perasaan rakyat serta nama baik Pemkab Bogor. Soal hedon dan sosialita itu hak dia, tapi ingat dia Kepala Desa,berpakaian dinas ASN dan harus sadar itu," pesannya.

Ketimbang membuat konten tak berfaedah, Kades Wiwin Komalasari diminta untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana sosialisasi, promosi dan kampanye positif program dan kebijakan Pemerintah dari tingkat pusat, daerah hingga tingkat Pemerintah Desa yang dipimpinya.

Dengan begitu, peran dan fungsi dirinya sebagai kades citranya bisa lebih positif di mata masyarakat.

"Seharusnya kades tersebut dapat mencontoh kades yg berprestasi lainnya. Mengekspose keberhasilan dan kemajiuan desanya. Ini malah merusak citra kades. membuat kegaduhan terus," jelas Heri Aristandi.

Heri juga meminta dinas yang membawahi kepaoa desa untuk segera memberikan pembinaan dan pemahaman kepada seluruh kepala desa dalam pengelolaan media sosial dan media mainstream, sehingga tidak ada lagi kegaduhan akibat kurang tepatnya menggunakan media sosial.

"Dan satu hal yang penting untuk kita semua adalah literasi media, baik itu media sosial maupun media arus utama. Karena itu semua akan berdampak kepada diri sendiri dan juga masyarakat luas, instansi serta lembaga dimana kita berada. Saya kira soal literasi media sosial ini menjadi PR dinas terkait untuk membina seluruh Kepala Desa dalam pengunaan dan pengelolaan media sosialnya," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X