METROPOLITAN.ID - LAZ Rabbani mengembangkan potensi peternakan dan perkebunan di Pranaja Farm Tenjolaya, Kabupaten Bogor untuk mendorong program pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan IPB University itu berlangsung di Pranaja Farm, Desa Tapos 2, Cibitung Tengah, Kecamatan Tenjolaya pada Rabu, 23 April 2025.
Kegiatan diawali dengan kunjungan ke Pranaja Farm Tenjolaya dan melihat langsung lokasi pengembangan peternakan kambing.
Dalam kunjungannya, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Prof Waryono telah mencatat peningkatan signifikan dalam penghimpunan LAZ Rabbani, dari Rp 1,5 miliar di tahun 2021 menjadi 11,8 miliar pada tahun 2024, serta telah mencapai 6,8 miliar dalam triwulan pertama tahun 2024.
Prof Waryono juga menyoroti pentingnya koloborasi multipihak dalam membangun ekosistem zakat yang berkelanjutan
"Kementerian Agama mendorong agar LAZ tidak hanya fokus pada penghimpunan, tapi aktif juga dalam pemberdayaan," ujarnya.
Menurutnya, tata kelola kelembagaan LAZ Rabbani juga menjadi soroton positif.
Dengan 34 SOP penghimpunan dan penyaluran, sertifikasi amil, 18 produk berbasis syariat, dan telah diaudit oleh Itjen Kemenag dengan predikat baik dan transparan, lembaga ini telah menetapkan standar baru dalam pengelolaan dana sosial keagamaan.
"Kemiskinan ekstrem harus kita lawan dengan kesadaran kolektif. Potensi zakat dan wakaf sangat besar jika dikelola dan tepat. Saya mengajak semua elemen umat untuk bergabung dalam barisan ini, ukhuwah iqtishodiyah, untuk membangun Indonesia yang mandiri dan berkeadilan," tandas Prof Waryono.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bogor H Syukri Ahmad Fanani memberikan apresiasi atas kontribusi LAZ Rabbani dalam membantu masyarakat.
LAZ Rabbani sudah banyak sekali memberikan inovasi dan laporan pertanggungjawabannya lepas dan jelas.
"Ketika lepas itu artinya semua boleh melihat, dan jelas itu sudah diakui bahwa LPj LAZ Rabbani itu Wajar Tanpa Pengecualian," ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta LAZ Rabbani untuk tetap berkontribusi kepada masyarakat.
Ia berharap program dari LAZ Rabbani ini dapat memberi dampak dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
Di tempat yang sama, Ketua LAZ Rabbani, Muhammad Faried menjelaskan bagaimana perjalanan LAZ Rabbani dari 2021 sampai hari ini dan menyampaikan progress serta menunjukkan program unggulan LAZ Rabbani yang dinamai Pemberdayaan Masyarakat Rabbani.
"Kami berharap dan berkeinginan tentunya yang juga terus diingatkan oleh regulator Kementerian Agama dan Baznas, bahwa dana zakat yang kita salurkan itu sebaiknya bisa betul-betul memberdayakan masyarakat," harapnya.
Saat ini, ada beberapa program pemberdayaan yang tengah dijalankan LAZ Rabbani dengan menggandeng banyak mitra.
Pihaknya ingin memastikan bahwa program-program ini dapat memberikan kemanfaatan yang sustain, stabil dan berkelanjutan kepada para mustahik serta penerima manfaatnya.
"Program yang kami lahirkan di antaranya adalah program pemberdayaan peternakan dan pertanian atau perkebunan. Hari ini kami tunjukkan di Desa Tapos II, Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor," jelas Faried.
Program itu berupa pengembangan domba mulai dari pembibitan, indukan domba sampai nanti penggemukan.
Sehingga, nantinya bisa dijual baik itu untuk kurban maupun untuk kebutuhan-kebutuhan rutin lainnya.
"Tidak hanya itu ya, domba ini juga sebetulnya merupakan salah satu penghasil pupuk terbaik. Pupuk domba ini potensinya sangat besar, karena selain juga bisa menghidupkan menjadi pupuk untuk tanaman sekitar, juga dia bisa kirim ke daerah di luar Bogor," paparnya.
Pada program pemberdayaan pertanian, perkebunan dan juga peternakan, LAZ Rabbani menggandeng mitra strategis yaitu Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Agromalittim IPB University.
"Selanjutnya, LAZ Rabbani juga punya program UMKM, digital marketing khusus untuk UMKM. Pihaknya ingin UMKM yang ada di Bogor ini bisa memiliki ilmu untuk berkompetisi lebih maksimal lagi," terangnya.
Pada program ini, LAZ Rabbani menggandeng Sekolah Digital Bisnis Indonesia yang dikomandani Coach Yoso Lukito, seorang Google Certified yang sudah punya banyak sekali pengalaman menghandle berbagai macam brand industri.
Tak hanya program digital marketing untuk UMKM, ke depannya LAZ Rabbani akan melahirkan program social media specialist yang dikhususkan untuk anak-anak mustahik yang tidak bisa melanjutkan sekolah.
"Mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi seperti universitas maupun kuliah. Tapi mereka juga bisa mendapatkan kesempatan tetap belajar melalui program ini," kata Faried.
Program unggulan selanjutnya adalah pengadaan air bersih masyarakat.
Program ini butuh keseriusan, sinergi dan kolaborasi. LAZ Rabbani sudah menjalin mitra yang tepat untuk program-program yang berurusan dengan air.
Selain bermitra dengan Tim Bantu Air, LAZ Rabbani juga berkolaborasi dengan penyandang disabilitas yang sudah menjadi mitra sejak awal 2022 sampai sekarang.
Mereka biasanya membantu membuatkan kaki dan tangan palsu untuk para disabilitas.
Ia berharap program-program yang sudah direncanakan ini bisa betul-betul terasa bagi masyarakat Bogor, dan kemanfaatan yang nyata bagi masyarakat di Indonesia.
DPMA IPB University Bramada Winiar Putra, menjelaskan konsep sustainability program pemberdayaan masyarakat.
Saat ini ia dipercaya menjadi pendamping dalam program pengembangan kemandirian umat LAZ Rabbani.
Di sini, pihaknya memiliki amanah membantu masyarakat terutama dalam aspek pertanian, peternakan dan perkebunan agar mampu mengembangkan usaha yang sudah mereka rintis atau memulai usaha baru untuk kesejahteraan umat.
"Artinya bagaimana mereka menjadi umat yang berdaya, umat yang mampu saling membantu secara ekonomi hingga capai kemandirian ekonomi masyarakat," tuturnya.
Pihaknya akan mendampingi masyarakat baik secara teknis, kelembagaan, organisasi termasuk juga ekonomi, serta bagaimana membangun pasar, menciptakan keberlanjutan usaha sehingga tercipta ekosistem bisnis pertanian madani yang terus berkembang, maju dan berkelanjutan.
"Kami melihat bahwa peternak, petani, pekebun dan seluruh pelaku usaha agribisnis yang ada di Indonesia itu sebetulnya memiliki keinginan untuk berkembang," katanya.
Tetapi seringkali mereka terbatas dari modal yang dimiliki. Kemudian akses, baik itu akses pasar, suplai maupun akses dalam memperoleh kontinuitas atau pengolahan dari produknya.
"Sehingga ini yang menjadi salah satu dasar kami mendampingi masyarakat untuk menjadi mandiri dalam program yang dilaksanakan LAZ Rabbani ini," ujarnya.
Harapannya, ke depan program ini tidak hanya berjalan di Tenjolaya, juga bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.
"Bahkan kita nanti akan merintis di Polisi Militer Angkatan Darat yang berlokasi di Jonggol. Sehingga baik TNI, masyarakat dan seluruh komponen dari bangsa ini dapat saling mendukung dalam mencapai kedaulatan pangan Indonesia," tandasnya.
Ia menilai program dari LAZ Rabbani ini sangat bagus untuk pemberdayaan masyarakat, karena dalam program ini ada akuntabilitas, kemudian pergerakan ekonomi yang realistis.
Sehingga pihaknya akan terus mendukung program-program yang sifatnya membangun kesejahteraan masyarakat untuk perkembangan dari ekonomi bangsa.
"Nah di sini, terutama di Tenjolaya, itu sangat produktif sekali, komoditinya beragam, kemudian masyarakatnya pun juga masih memegang gotong royong dengan baik, sehingga partisipasi inilah yang menjadi kekuatan dalam masyarakat untuk dapat berkembang bersama," pungkasnya.***