Minggu, 21 Desember 2025

Bertambah Lagi! Jumlah Korban Keracunan Makanan dari Program MBG di Kota Bogor jadi 213 Orang

- Selasa, 13 Mei 2025 | 14:27 WIB
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memberikan keterangan terkait update kasus keracunan makanan program MBG di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memberikan keterangan terkait update kasus keracunan makanan program MBG di Kota Bogor.

METROPOLITAN.ID - Jumlah korban keracunan makanan dari program MBG alias Makan Bergizi Gratis di Kota Bogor terus bertambah.

Terkini, korban menjadi 213 orang dari data sebelumnya 171 orang baik dari siswa maupun guru yang tersebar di 6 sekolahan di Kota Bogor.

"Sejauh ini terakhir menjadi 213," kata Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

Menurutnya, sejauh ini kondisi siswa yang masih menjalani perawatan ada sebanyak 12 anak. Mereka tersebar di beberapa Rumah Sakit yang ada di Kota Bogor.

"Kondisinya berangsur membaik dan sebagian itu memang keluhannya sama, badannya masih lemas, kemudian juga ada masih mual, masih pusing," ucap Dedie Rachim.

Dilanjutkan Wali Kota Bogor, beberapa hari waktu lalu pun dirinya bersama Kepala BGN sudah melihat langsung kondisi siswa yang menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor.

Di mana, pihaknya mendorong kepada anak-anak untuk tidak segera pulang ke rumah, sampai kondisinya pulih kembali.

"Jadi memang ada keraguan dari siswa atau anak-anak karena ada tadi kan ada yang tidak punya BPJS dan sebagainya. Makanya Jumat itu kita tetapkan KLB supaya siapapun yang terdampak terindikasi keracunan silahkan berobat ke rumah sakit," imbuhnya.

"Insya Allah dari Pemerintah Kota Bogor kita biayai untuk masalah kesehatan," sambung Dedie Rachim.

Disinggung dengan hasil lab yang menyatakan ada kesalahan SOP apakah Dapur MBG di Bosowa Bina Insani Bogor masih tetap beroperasi, Dedie Rachim menuturkan bahwa sejauh ini masih tetap beroperasi.

"Sejauh ini masih tetap, tentu dengan pengawasan langsung dari BGN kemarin kan kepala BGN sudah sampaikan, ada pendampingan langsung dari BGN selama menunggu hasil pemeriksaan lab," ungkapnya.

"Jadi distribusi, memasak dan lain sebagainya masih berlangsung, tetapi dengan pengawasan langsung dari BPJS," tandas Dedie Rachim. (Cr1)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X