Minggu, 21 Desember 2025

Diguyur Hujan Deras, Wilayah Desa Sirnagalih Bogor Dikepung Bencana: 20 Rumah Terendam, 2 Rumah Terancam Longsor

- Minggu, 6 Juli 2025 | 11:59 WIB
Petugas BPBD Kabupaten Bogor melakukan assesment di lokasi banjir yang melanda di wilayah Desa Sirnagalih, Kabupaten Bogor.  (Dok BPBD Kabupaten Bogor)
Petugas BPBD Kabupaten Bogor melakukan assesment di lokasi banjir yang melanda di wilayah Desa Sirnagalih, Kabupaten Bogor. (Dok BPBD Kabupaten Bogor)

METROPOLITAN.ID - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bogor menyebabkan beberapa wilayah di Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari dikepung bencana pada Sabtu, 5 Juli 2025 kemarin.

Adapun, bencana ini meliputi kejadian banjir lintasan dan tanah longsor.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani mengatakan, bahwa banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Ciomas. Selain itu, dua titik longsor juga terjadi di lokasi yang berdekatan dengan permukiman warga.

“Dikarenakan hujan deras dengan intensitas cukup tinggi dengan waktu yang cukup lama, menyebabkan meluapnya Sungai Ciomas dan berdampak pada beberapa lokasi sehingga terjadi banjir lintasan dan longsor,” kata Adam pada Minggu, 6 Juli 2025.

Lanjut, kata dia, sebanyak 20 rumah dilaporkan terdampak banjir di Kampung Kabandungan dan Kampung Kebonjati, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 120 sentimeter.

“Kampung Kebon Jati RW 1 ada 3 Unit rumah terdampak banjir, Kampung Kabandungan RW 2 terdapat 7 Unit rumah atau 26 jiwa, di RW 3 terdapat 3 unit atau 15 jiwa dan RW 4 terdapat 7 unit rumah atau 33 jiwa terdampak banjir,” terangnya.

Salah satu rumah milik warga atas nama Manuhutu mengalami kerusakan ringan akibat air yang masuk ke dalam rumah hingga setinggi 120 cm.

“Rumah tersebut rusak pada bagian pagar belakang, kaca jendela pecah dan kerugian alat perabotan rumah tangga akibat ketinggian air yang masuk ke dalam rumah,” ucap dia.

Sementara itu, dua rumah lainnya dilaporkan terancam longsor di Kampung Kabandungan, RT 01/04 dan Kampung Ciomas, RT 01/06. Tanah longsor terjadi di tembok penahan tanah (TPT) kali ciomas dengan jarak bibir longsoran hanya sekitar 1 meter dari bangunan rumah.

“Longsor pada bagian TPT kali ciomas dengan ukuran longsoran tinggi 10 meter, panjang 10 meter dan lebar 3 meter, lalu jarak bibis longsoran ke bangunan rumah kurang lebih 1 meter ini kejadian yang ke 2 kalinya,” imbuh dia.

Tidak ada korban jiwa, dalam peristiwa ini. Namun, fasilitas umum seperti jembatan setapak penghubung RW 02 dan RW 03 di Kampung Kabandungan dilaporkan rusak dan putus akibat banjir. Jalan gang penghubung antar desa juga sempat terendam namun kini sudah dapat dilalui.

Adam mengatakan bahwa pihaknya bersama aparat gabungan telah melakukan kaji cepat, evakuasi, dan pembersihan di lokasi terdampak. Kebutuhan mendesak saat ini mencakup logistik tanggap darurat dan pembangunan bronjong/TPT di sekitar lokasi longsor.

Menurut Adam, berdasarkan informasi yang diterima banjir dan longsor di wilayah tersebut sudah dua kali terjadi dalam setahun terakhir. Pendangkalan dan penyempitan aliran Sungai Ciomas menjadi salah satu faktor pemicu selain tingginya curah hujan.

“Menurut warga banjir dilokasi tersebut sudah terjadi 2 kali dalam kurun waktu 1 tahun terakhir dan butuh penanganan lebih lanjut dari pihak terkait,” pungkasnya. (Riza)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X