METROPOLITAN.ID - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor bersama Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan masyarakat mulai melakukan perbaikan tanggul Sungai Induk Sasak di Desa Babakan dan Desa Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor yang jebol dan sempat merendam ratusan tambak ikan.
Tanggul sungai tersebut mengalami kerusakan serius dengan panjang jebol sekitar 6 meter dan tinggi saluran mencapai 5 meter.
Penanganan dilakukan sejak Jumat, 4 Juli 2025 dengan peninjauan oleh UPT Air Wilayah II Parung.
Bersama sejumlah pihak terkait, mereka lalu melakukan penelusuran ke lokasi tanggul yang jebol untuk memetakan wilayah terdampak yang mencakup sekitar 100 petani ikan di Desa Babakan dan Desa Ciseeng.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor Suryanto Putra menjelaskan, tindakan awal penanganan bencana ini dengan memasang kawat bronjong sebagai langkah darurat yang akan dilakukan secara kolaboratif oleh tim Balai PSDA dan PUPR Kabupaten Bogor.
Pemkab Bogor juga memberikan bantuan material berupa 60 kawat bronjong dan 5 truk batu dari Balai PSDA, serta 20 kawat bronjong dan 2 truk batu dari PUPR yang telah dikirim pada Sabtu, 5 Juli 2025.
"Namun tingginya debit air sungai membuat pemasangan kawat bronjong belum dapat dilakukan. Sebagai langkah sementara, tim memasang terpal sepanjang 10 meter untuk mengurangi aliran air keluar dari tanggul yang jebol," ujar Suryanto, Kamis, 10 Juli 2025.
Pada Minggu, 6 Juli 2025, tim kembali ke lokasi namun kembali tak bisa memasang bronjong karena kondisi debit air yang masih tinggi dan deras.
Tim kemudian melakukan pengangkutan material mendekati titik tanggul yang jebol bersama warga.
"Senin hingga Selasa, 7–8 Juli 2025,
tim Balai PSDA bergerak melakukan pemasangan kawat bronjong sepanjang 6 meter dan tinggi 5 meter sesuai ukuran tanggul yang jebol," ungkapnya.
Suryanto mengaku pihaknya terus memantau kondisi di lapangan dan akan memastikan langkah-langkah selanjutnya dilakukan secara terkoordinasi.
"Keselamatan warga dan keberlanjutan usaha petani ikan menjadi prioritas utama kami," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Rohman menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi banjir yang merendam ratusan tambak ikan warga.
Pendataan dan verifikasi para pelaku usaha perikanan yang terdampak juga dilakukan.
"Prioritas utama saat ini adalah pemulihan infrastruktur perikanan, terutama saluran irigasi dan sistem pengairan kolam. Infrastruktur akan diperbaiki terlebih dahulu agar kolam-kolam bisa kembali difungsikan," terangnya.
Setelah itu, pihaknya akan melakukan penyaluran bantuan benih ikan dari balai benih milik pemerintah.
Benih yang akan disiapkan antara lain ikan nila, mas, tawes, lele, dan ikan hias yang bersumber dari Balai Benih Ikan Cigentur dan Balai Benih Ikan Ciseeng.
"Upaya ini bisa membantu para pembudidaya ikan untuk tetap semangat melanjutkan usaha perikanannya," pungkasnya.***