METROPOLITAN.ID - Pemkot Bogor bersama DPRD Kota Bogor menyetujui anggaran sebesar Rp26,3 miliar dalam KUA PPAS Perubahan 2025 untuk membeli dan membebaskan lahan jalan baru pengganti Jalan Saleh Danasamita yang rusak akibat longsor Batutulis.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, bahwa hasil kajian teknis dari sejumlah instansi, termasuk Kementerian dan PDAM, menunjukkan bahwa trase lama sangat rawan untuk digunakan. Oleh karena itu, diperlukan pengalihan jalur.
"Kemarin-kemarin ada keraguan apakah Jalan Saleh Danasasmita yang lama masih bisa dilalui atau tidak. Ternyata dari hasil kajian berbagai instansi dan juga PDAM, itu sangat rawan dan tidak memungkinkan lagi untuk dipakai. Makanya kita harus alihkan trasenya," kata Dedie Rachim baru-baru ini.
Menurutnya, Pemkot Bogor telah menemukan lahan yang cocok untuk trase baru atau jalan baru. Namun proses pembeliannya harus melalui tahapan administratif sesuai peraturan.
"Proses pembelian lahan harus melalui tahapan seperti rekomendasi teknis, DED (Detail Engineering Design), appraisal, dan sebagainya. Setelah semua lengkap, baru kita bisa melakukan pembayaran," jelasnya.
Meski pembangunan jalan baru akan dimulai secara penuh pada 2026, Dedie Rachim menyebut sejumlah pekerjaan awal seperti pematangan lahan, cut and fill, dan drainase akan dimulai secara simultan tahun ini.
Disinggung apakah jalur lama bisa dilalui kendaraan roda dua tahun ini, Wali Kota Bogor menuturkan pihaknya masih menunggu kelayakan teknis. Hujan yang masih sering turun menyebabkan kondisi tanah di lokasi belum stabil.
"Kita pastikan dulu secara teknis. Kalau pun nanti kendaraan roda dua lewat, TPT-nya (tembok penahan tanah) harus benar-benar kuat. Air yang selama ini menekan karena mencari jalan juga harus diberi saluran sesuai volume agar tidak lagi masuk ke jalur underpass," ungkapnya.
Dedie Rachim pun menegaskan, Pemkot Bogor tidak ingin terburu-buru membuka jalur tanpa perhitungan matang.
"Jangan sampai karena gegabah, malah risikonya lebih tinggi," bebernya.
Terkait bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, lanjut Dedie Rachim, bantuan tersebut tidak bisa digunakan untuk membeli lahan. Namun komunikasi dan negosiasi sudah dilakukan agar provinsi tetap dapat berkontribusi.
"Pak Wakil Wali Kota sudah bernegosiasi dengan Gubernur, DPRD provinsi, Sekda, dan dinas terkait. Bantuan dari provinsi diarahkan untuk pembangunan, nilainya kurang lebih sama. Kalau pembelian lahan Rp26 miliar, pembangunan sekitar Rp22 miliar, selisihnya sedikit," paparnya.
"Ke depan area sekitar trase baru juga direncanakan akan ditanami kembali dan sebagian kawasan pinggirannya akan dijadikan 'Leuweung Batutulis' atau Hutan Batutulis sebagai ruang terbuka hijau baru untuk Kota Bogor," tandas Dedie Rachim. (Cr2)