Minggu, 21 Desember 2025

Dedie Rachim Pastikan Beras Oplosan Belum Ada di Kota Bogor! Pasokan dan Harga Masih Stabil di Pasar Tradisional

- Senin, 28 Juli 2025 | 13:33 WIB
Wali Kota Bogor, Dedie Rachim melakukan sidak beras ke Pasar Gembrong Sukasari.  (Taufik Metropolitan)
Wali Kota Bogor, Dedie Rachim melakukan sidak beras ke Pasar Gembrong Sukasari. (Taufik Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Gembrong Sukasari pada Senin, 28 Juli 2025.

Sidak ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan tim Mabes Polri yang berkaitan dengan pengawasan ketahanan pangan, khususnya komoditas beras. Di mana, sedang maraknya isu beras oplosan.

"Hari ini kita sidak untuk menindaklanjuti dari Tim Mabes Polri terkait dengan tim ketahanan pangan dan memastikan pasokan beras di Kota Bogor lancar," ucap Dedie Rachim

Dedie Rachim memastikan bahwa ketersediaan beras di Kota Bogor masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya stabilitas harga, mengingat kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

"Kita juga ingin harga stabil. Yang penting daya beli masyarakat ada, berasnya tersedia, sehingga tidak terjadi gejolak harga," ujarnya.

Selain itu, Dedie Rachim menyoroti isu beras oplosan yang belakangan ramai diperbincangkan secara nasional. Ia mengaku bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus beras oplosan di Kota Bogor, berkat antisipasi dari Bulog dan pengawasan oleh Tim Ketahanan Pangan serta Polresta Bogor Kota.

"Misal di Pasar Sukasari ini kita cek, ketersediaan beras masih cukup, daya beli masyarakat masih baik, dan terkait beras oplosan di sini tidak ada," tegasnya.

Kendati demikian, Dedie Rachim memberi peringatan tegas jika ditemukan beras oplosan di kemudian hari. Ia meminta agar harga beras tersebut diturunkan, mengingat sulitnya membedakan kualitas beras hasil oplosan tanpa uji laboratorium.

"Kalau pun ada, saya minta harganya diturunkan. Jangan beras premium dicampur dengan beras medium, tapi dijual dengan harga premium. Itu tidak diperbolehkan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dedie Rachim mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli beras, terutama yang dijual dalam kemasan bermerek yang saat ini sedang disorot karena dugaan pengoplosan.

"Kalau bisa sekarang hindari dulu beli beras dengan kemasan merek yang sedang ramai diberitakan. Lebih baik datang langsung ke pasar, pilih dan lihat sendiri kualitas berasnya. Apalagi di pasar, kita bisa langsung negosiasi harga dengan pedagang," tandasnya. (Cr2)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X