bogor-raya

Dinkes Bakal Mediasi Balita Penderita Hispospadia asal Kota Bogor yang Butuh Bantuan Pengobatan

Kamis, 7 September 2023 | 16:32 WIB
Salam Hermawan, orang tua dari balita penderita hispospadia menunjukan foto-foto kondisi anaknya.

METROPOLITAN.id - Kadinkes Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno angkat bicara terkait balita penderita hispospadia asal Kota Bogor berinisial MZAH yang membutuhkan bantuan pengobatan.

Adapun, saat ini Dinkes Kota Bogor mengaku bakal memediasi kebutuhan dari warga asal Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor itu.

"Sudah (hari ini) di follow up oleh Puskesmas," kata dr Sri Nowo Retno kepada wartawan pada Rabu, 6 September 2023 kemarin.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Pasir Mulya, drg Arvina Fitri Utami mengaku sudah komunikasi dengan orang tua dari balita penderita hispospadia.

Adapun, keluhan yang sudah ditampung pihaknya ini akan coba dikomunikasikan dengan Dinkes Kota Bogor untuk dicarikan jalan keluarnya.

"Saya sudah komunikasi dengan orangtua pasien. Akan saya coba komunikasikan dengan dinas untuk mencari jalan keluarnya," kata drg Arvina Fitri Utami.

Sebelumnya, sedih. Kalimat itu mungkin tepat menggambarkan kondisi Salam Hermawan. Warga asal Pagentongan, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor itu tengah membutuhkan bantuan untuk perobatan anaknya berinisial MZAH yang menderita penyakit hispospadia.

Setelah satu tahun menjalani pengobatan kesana-kesini, balita yang saat ini berusia 34 bulan itu kondisinya belum belum juga tertangani, dalam hal ini menjalani operasi.

Mirisnya lagi, akibat penyakit hispospadia yang diderita sejak usia 22 bulan ini belum tertangani, kini MZAH yang merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara itu didiagnosa mengidap penyakit hernia.

"Jadi, anak saya itu usia kurang lebih 19 bulan merasa sakit saat dia pipis, dan dia ada demam (sekitar Juli tahun 2022). Nah kita periksa ke dokter segala macam hingga di lab, hasilnya anak saya disebut (menderita) infeksi saluran kemih," kata Salam Hermawan saat ditemui, Selasa 5 September 2023.

"Kemudian dokter bilang, ini mungkin harus di sunat solusinya anak saya, tapi agak beda karena ini ada chordee-nya. Jadi harus sunat dan dilakukan tindakan untuk chordee-nya," sambung dia.

Setelah dilakukan diskusi bersama keluarga, dilanjutkan Salam Hermawan, akhirnya diputuskan lah bahwa anaknya ini akan menjalani sunat beserta penanganan penyakit chordee-nya.

Namun, karena salah satu dari kedua tindakan ini tidak bisa di cover oleh asuransi dari perusahaannya, akhirnya dipilih lah pengobatan keduanya dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan Kelas 1.

Setelah itu, tindakan sunat dan penanganan penyakit chordee pun dilakukan pihak rumah sakit yang ada di wilayah Kecamatan Bogor Selatan.

Halaman:

Tags

Terkini