Minggu, 21 Desember 2025

Dinkes Bakal Mediasi Balita Penderita Hispospadia asal Kota Bogor yang Butuh Bantuan Pengobatan

- Kamis, 7 September 2023 | 16:32 WIB
Salam Hermawan, orang tua dari balita penderita hispospadia menunjukan foto-foto kondisi anaknya.
Salam Hermawan, orang tua dari balita penderita hispospadia menunjukan foto-foto kondisi anaknya.

Akan tetapi, setelah penangan kedua hal ini dilakukan, Salam Hermawan mengaku kaget dengan kondisi anaknya. Di mana, terlihat banyak darah dan ada selang yang keluar dari perutnya.

"Datang lah dokternya, kemudian menjelaskan ke kita, 'tadi pak kita mau masukan kateter di penisnya tidak bisa, lalu saya coba buka salurannya untuk lihat dimana masalahnya dan kenapa'," ucap Salam Hermawan.

"Awalnya mau masukkan ke penis tapi tidak bisa masuk, makanya dia buka itu, dan setelah buka ini dia tidak nemu titik permasalahannya, akhirnya dia konsul melalui telepon dengan dokter urologi di rumah sakit yang sama karena kebetulan tidak ada saat itu lewat telepon, dikasih saran lah untuk buat saluran pipisnya lewat perut ini. Jadi itu yang bikin kita kaget," lanjut dia.

Lalu, dilanjutkan dia, setelah seminggu kemudian, selang ini akhirnya dicabut sesuai rekomendasi dari dokter. Karena, dari alat kemaluan anaknya keluar rembesan air kencing.

Setelah itu, dirinya mempertanyakan kembali kepada dokter yang menangani anaknya, bagaimana dengan tindaklanjut terhadap anaknya ini.

"Kita balik kontrol juga ke rumah sakit untuk mempertanyakan ini bagaimana selanjutnya, saya harus bawa kemana ini," ungkap Salam Hermawan.

"Dia (dokternya) cerita, ada pak dokter yang bagus, guru kami katanya dokter bedah ini bagus, dia kasih nama dokter yang ada di rumah sakit di Jakarta, disuruh dibawa kesana. Disitu dia nuliskan surat rujukan, diagnosanya juga," lanjut dia.

Kemudian, karena berdasarkan konsultasi dengan dokter lainnya tindakan terhadap anaknya harus segera dilakukan, akhirnya ia membawa anaknya ke Rumah Sakit di Jakarta sesuai rekomendasi yang diberikan dokter yang melakukan sunat.

"Saya bawa ke rumah sakit di Jakarta awal september 2022, kita nginep disana karena mau tidak mau jam 6 harus sudah ngambil nomor antrean, lalu cetak nomor antrean setengah 8, baru bisa ke ruang pemeriksaan dokter," beber dia.

"Tapi kita tidak ketemu dokternya hanya ketemu para asisten dokter itu, dicek dan kita ceritakan kenapa kasusnya seperti ini, karena ditanya kok sampai seperti ini pak, bagaimana ini?" sambung Salam Hermawan.

"Akhirnya dicek ini, dia bilang lumayan sulit pak kata asistennya dan akan dikonsultasikan dengan dokternya. Terus dibilang kalau ini akan dipelajari dulu, sekarang bapak bisa pulang dan nanti bisa kontrol seminggu kemudian," lanjut dia.

Seminggu kemudian, dirinya bersama sang anak kembali datang ke Rumah Sakit di Jakarta. Disitu, ia diarahkan ke dokter anak terlebih dahulu untuk dilakukan rontgen.

"Hari itu juga kita ditemui dokternya langsung, tapi dia menyanpaikan bahwa dia sudah tidak pegang kasus hispospadia, lalu dia mengarahkan ke rekannya (dokter lain) yang ada di rumah sakit yang sama, bagian bedah urologi," kata Salam Hermawan.

Dari situ, akhirnya anaknya ini berobat dan konsultasi ke dokter urologi. Di mana, lagi-lagi penangan yang diberikan hanya melalui para asisten dari dokter tersebut.

Lalu, sekitar Oktober tahun 2022, ia bersama anaknya mengikuti parade pediatric yang diselenggarakan rumah sakit tersebut. Di mana, acara ini secara garis besar mempertemukan langsung para pasien dengan dokter spesialisnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X