"Terus diperiksa dan disebutkan oleh beliau dokternya, pak kita jadwalkan nanti tiga bulan lagi ya, pada saat parade itu," ungkap Salam Hermawan.
"Disitu saya bilang aduh dok anak saya tidak bisa nunggu 3 bulan, ini pipisnya ngeden dan ditanya sama beliau pipisnya ngeden dan pipisnya susah ya, iya dok, terus dia bilang nanti kita lihat jadwal secepatnya," sambung dia.
Dari pertemuan itu, setelah beberapa kali datang kembali ke rumah sakit, anaknya belum jua mendapatkan jadwal untuk tindakan berupa operasi.
Tahun pun berganti, kabar baik datang. Tepatnya pada tanggal 10 Mei 2023, dirinya mendapatkan kabar dari rumah sakit yang ada di Jakarta bahwa anaknya bisa diambil tindakan operasi.
Setelah itu, pihaknya melengkapi beberapa persyaratan sebelum dilakukan operasi, seperti menemui dokter spesialis anak, lalu dilakukan anestesi, lab darah hingga rontgen.
Akan tetapi, sesampainya di rumah sakit, pihaknya mendapatkan kabar kurang mengenakan, bahwa ruang rawat inap untuk anaknya tidak ada, sehingga jadwal operasi harus dijadwalkan ulang.
"Ruang rawat inapnya tidak ada, ditunda lagi dan dibilang nanti pak nunggu lagi, nanti kita kabarin. Sementara dari bulan Mei sampai saat ini kita belum dapat jadwal juga," ungkap dia.
Mirisnya, di tengah perjuangannya mendapatkan jadwal operasi, anaknya didiagnosa penyakit baru yakni hernia. Di mana, tesis anaknya ini mulai tiga hari belakangan ini mulai membengkak.
"Jadi kita lihat sekarang setelah sekian lama pipis ngeden, itu mengakibatkan hernia, jadi sekarang didiagnosa tambahan hernia," beber dia.
"Kita konsul kan kemarin ke RS Jakarta ketemu langsung dokter urologinya, dia bilang ini ada hernia dan ini harus diobati dengan dioperasi juga," sambung dia.
"Nah jadi kata dokternya itu nanti sebelum kita memperbaiki restruktur penisnya, hernia dulu kita benerin," ungkap Salam Hermawan.
Kemudian, saat dirinya mempertanyakan kapan anaknya bisa dilakukan tindakan, lagi-lagi pihaknya belum mendapatkan kepastian kapan jadwal operasi bisa dilakukan.
"Belum ada, belum ada termasuk (penanganan untuk) yang hernia," pasti Salam Hermawan.
Adapun, ditambahkan dia, saat ini pihaknya hanya bisa berharap anaknya dapat segera bisa ditangani. Mengingat, proses operasi terhadap penyakit hispospadia, paling sedikit dilakukan sebanyak dua kali.
"Harapannya agar anak saya segera ditindaklanjuti, pastinya kita ingin anak segera dapat tindakan, terutama ya dengan diagnosa yang baru adanya hernia yang diakibatkan oleh keadaanya terdahulu kan," kata dia.