METROPOLITAN.id - Mohamad Reza Ernanda, guru honorer di SDN Cibeureum 1 Bogor angkat suara terkait kasus yang menimpa dirinya hingga terancam dipecat dari sekolahan.
Adapun, pemecatan guru honorer ini dikabarkan terjadi karena Mohamad Reza Ernanda disebut membocorkan kasus Pungli PPDB yang terjadi di SDN Cibeureum 1 Bogor.
"Sebenarnya saya tidak bisa berpendapat atau menanggapi perihal itu, karena pada dasarnya proses Pungli PPBD yang terjadi di SDN Cibeuereum 1 itu atas laporan pak Wakil Wali Kota Bogor," kata dia.
"Saya dipanggil oleh Inspektorat Kota Bogor atas arahan dari Pak Wakil, dan nomor saya didapatkan Inspektorat itu dari Pak Wakil," sambung dia.
Sementara, menurut dia, indikasi adanya dugaan Pungli PPDB di SDN Cibeureum 1 Bogor hingga dirinya dipanggil Inspektorat Kota Bogor, hal itu bisa dilihat dari kunjungan Wali Kota Bogor ke sekolah pada Senin, 4 September 2023 kemarin.
"Disitu di posting juga di akun Pak Bima Arya (di) Instagram, dia mengatakan ya benar keberadaan pungli PPDB di sekolah ini benar nyatanya ada," ucap guru honorer ini.
Disinggung apakah karena pemanggilan itu akhirnya dirinya terimbas dianggap membocorkan Pungli PPDB di SDN Cibeureum 1 Bogor, Mohamad Reza Ernanda mengaku tidak bisa membenarkan atau menyalahi hal tersebut.
"Ya saya tidak bisa memberi pernyataan benar atau tidak, saya tidak menyalahkan itu, (yang pasti) kejadian ini akan jadi bahan refleksi dan evaluasi diri saya. Saya tidak tahu," ungkap dia.
Soal kronologi pemecatan sendiri, dikatakan Mohamad Reza Ernanda, kejadian ini bermula saat dirinya mendapatkan pemanggilan dari pihak sekolah pada Selasa, 12 September 2023 kemarin. Disitu, ia menerima surat pemberhentian dari pihak sekolahan.
"Nah ketika saya menanyakan kenapa ini secara tiba-tiba? Alasan surat tersebut pemberhentiannya (karena) saya sudah tidak lagi memiliki loyalitas, intergritas dan kepatuhan terhadap pimpinan kepala sekolah ataupun pemimpin sekolah," imbuh dia.
"Sementara saya tidak merasa point tersebut saya lakukan, bisa ditanyakan kepada orangtua, guru, atau anak-anak," lanjut dia.
Kemudian, per-Rabu 13 September 2023 ini, seharusnya ia sudah tidak bisa mengajar lagi, karena sudah diberhentikan pihak SDN Cibeureum 1 Bogor.
Akan tetapi, karena hati nuraninya berbisik bahwa anak-anak akan terlantar pendidikannya, mengingat pengganti dirinya pun belum ada, akhirnya ia berinisiatif memberanikan diri untuk tetap mengajar.
"Saya peduli pendidikan, saya cemas dengan anak-anak saya. Dan alhamdulillah saya melihat di lapangan, saya bisa kembali kepada anak-anak (setelah keluarnya keputusan dari Wali Kota Bogor)," beber dia.