METROPOLITAN.ID - Konflik sopir truk tambang dan warga Parungpanjang, Kabupaten Bogor jadi ladang cuan.
Pungutan piar alias pungli tumbuh subur di sana. Para sopir truk tambang di Parungpanjang diperas dan dipaksa untuk menyetor sejumlah uang demi bisa melintas bebas.
Hal itu terkuak saat wartawan Metropolitan.id ini menelusuri praktik pungli di jalur truk tambang Parungpanjang dengan cara menumpang salah satu truk tambang.
Baca Juga: Huawei MateBook D 14 2024 Akan Segera Meluncur di Indonesia, Nih Spesifikasi Detailnya
Penelusuran dimulai pada Jumat (15/3/2024). Wartawan Metropolitan.id, menumpang truk tambang yang dikemudikan NZ (52).
NZ sudah menjadi seorang sopir truk tanbang urang lebih sekitar 20 tahun lamanya.
Ia mengatakan saat berjalan dari arah ParungPanjang menuju Tangerang. sepanjang perjalanan, NZ menceritakan keluh kesahnya sebagai sopir truk tambang. Termasuk jadi korban pungli.
Baca Juga: Teaser Terkait Vivo T3 5G Muncul, Dapat Dipastikan Akan Menggunakan Dimensity 7200
Pria berambut pendek itu sudah 20 tahun menjadi sopir truk tambang di jalur Parunglanjang- Tangerang.
Setiap hari ia terkena pungli di jalur tersebut. Satu rit, sekali angkut Rp10 ribu. Dalam sehari ia bisa dua sampai tiga rit. Uang yang harus dikeluarkan untuk bisa melintas Rp30 ribu.
"Iya itu nanti di perbatasan, lihat aja nanti, diminta di sana," ungkap NZ kepada Metropolitan.id, Sabtu 16 Maret 2024 siang kemarin.
Baca Juga: Libur Lebaran 2024 Isi dengan Pergi ke Tempat Wisata Viral di Bogor
Benar saja, saat melintasi portal, ia NZ menyerahkan uang Rp10 ribu. Uang diberikan begitu saja pada seorang pria.
Pria itu tak memberikan karcis ataupun kertas retribusi apapun.