METROPOLITAN.ID - Sekolah Vokasi IPB University mengadakan Lokakarya Program Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Acara dibuka dengan sambutan dari Lurah Mulyaharja Indra Permana yang mengharapkan ada hasil nyata dan dampak riil dari kegiatan pengabdian masyarakat.
Tujuannya agar lewat pengabdian masyarakat ini Kelurahan Mulyaharja lebih mampu mengoptimalkan inovasi-inovasi yang dibawa oleh akademisi.
Baca Juga: Itel S24 Resmi Rilis! Smartphone Yang Membawakan Spesifikasi Chipset Mediatek Helio G91 dan Banyak Fitur Menarik
“Kami berharap inovasi yang diterapkan nantinya dapat relevan dan berkelanjutan, misalnya di bidang pengolahan sampah sponge limbah industri sandal, pengolahan sampah, dan sertifikasi organic sehingga nyata perubahan sebelum dan sesudah dilakukannya pengabdian masyarakat di Kelurahan Mulyaharja," kata Indra Permana.
“Kami berharap inovasi yang diterapkan nantinya dapat relevan dan berkelanjutan, misalnya di bidang pengolahan sampah sponge limbah industri sandal, pengolahan sampah, dan sertifikasi organic sehingga nyata perubahan sebelum dan sesudah dilakukannya pengabdian masyarakat di Kelurahan Mulyaharja," kata Indra Permana.
Selanjutnya Dekan Sekolah Vokasi IPB Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T menyampaikan mengenai pentingnya indicator mikro untuk dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Sehingga dapat berimpact terhadap indicator makro dan Indeks Pembangunan Masyarakat di Kelurahan Mulyaharja.
Baca Juga: Besok Polres Bogor Berangkatkan Ratusan Warga yang Ikut Program Mudik Gratis
"Masing-masing Prodi perlu menggali permasalahan-permasalahan yang ada di Kelurahan Mulyaharja dan mencari solusi bersama sehingga kehadiran sekolah vokasi dapat menjadi solusi/manfaat bagi pengembangan lingkungan/masyarakat Mulyaharja, kegiatan ini juga merupakan inisiasi awal yang nantinya akan dilaksanakan secara kontinyu," katanya.
Pemaparan materi dilakukan oleh ketua program pengabdian kepada masyarakat sekolah vokasi IPB Dr. Doni Sahat Tua Manalu, M.Si, dalam paparannya disampaikan bahwa kegiatan pengabdian akan dilaksakan dari April sampai dengan November 2024 dengan melibatkan 17 program studi dari sekolah vokasi IPB.
Doni menuturkan bahwa pemetaan potensi dan kebutuhan dari kelurahan Mulyaharja dibagi dalam 4 kluster besar yaitu bidang Pertanian, bidang UMKM, bidang Wisata dan bidang Lingkungan.
"Masing-masing Prodi perlu menggali permasalahan-permasalahan yang ada di Kelurahan Mulyaharja dan mencari solusi bersama sehingga kehadiran sekolah vokasi dapat menjadi solusi/manfaat bagi pengembangan lingkungan/masyarakat Mulyaharja, kegiatan ini juga merupakan inisiasi awal yang nantinya akan dilaksanakan secara kontinyu," katanya.
Pemaparan materi dilakukan oleh ketua program pengabdian kepada masyarakat sekolah vokasi IPB Dr. Doni Sahat Tua Manalu, M.Si, dalam paparannya disampaikan bahwa kegiatan pengabdian akan dilaksakan dari April sampai dengan November 2024 dengan melibatkan 17 program studi dari sekolah vokasi IPB.
Doni menuturkan bahwa pemetaan potensi dan kebutuhan dari kelurahan Mulyaharja dibagi dalam 4 kluster besar yaitu bidang Pertanian, bidang UMKM, bidang Wisata dan bidang Lingkungan.
Baca Juga: Satu Keluarga di Bogor Mengungsi Imbas Tembok Roboh
"Setiap program studi memiliki program masing-masing yang nantinya terjadwal dilaksanakan secara bergantian dengan sasaran tepat yang telah ditentukan oleh Kelurahan Mulyaharja,” ujarnya.
Sesi diskusi dibuka pun dibuka Sekretaris Kelurahan Mulyaharja Taufik yang berharap agar dilakukan adanya pendampingan secara kontinyu.
"Saya ingin masyarakat benar-benar menguasai keahlian yang diberikan," ujarnya.
"Setiap program studi memiliki program masing-masing yang nantinya terjadwal dilaksanakan secara bergantian dengan sasaran tepat yang telah ditentukan oleh Kelurahan Mulyaharja,” ujarnya.
Sesi diskusi dibuka pun dibuka Sekretaris Kelurahan Mulyaharja Taufik yang berharap agar dilakukan adanya pendampingan secara kontinyu.
"Saya ingin masyarakat benar-benar menguasai keahlian yang diberikan," ujarnya.
Baca Juga: Jasa Marga Diskon Tarif Tol hingga 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran, Ini Daftarnya!
Sementara itu, perwakilan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Windra yang turut serta pada kegiatan tersebut menambahkan isu yang sudah muncul dan belum bisa diselesaikan adalah terkait masalah kelembagaan bagaimana mampu mengaktifkan dan menghidupkan kelembagaan di Kelurahan Mulyaharja juga merupakan salah satu hal yang perlu dikritisi.
"Karena jika kelembagaannya kuat maka semua sistem yang dibangun dapat diterapkan dengan baik,” katanya.
Diskusi berjalan dengan hangat dan interaktif membahas mengenai beberapa permasalahan di Kelurahan Mulyaharja terkait, administrasi kasir, buang air besar sembarangan (BABS), stunting, pertanian yang tidak berkembang dan isu keamanan.
Sementara itu, perwakilan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Windra yang turut serta pada kegiatan tersebut menambahkan isu yang sudah muncul dan belum bisa diselesaikan adalah terkait masalah kelembagaan bagaimana mampu mengaktifkan dan menghidupkan kelembagaan di Kelurahan Mulyaharja juga merupakan salah satu hal yang perlu dikritisi.
"Karena jika kelembagaannya kuat maka semua sistem yang dibangun dapat diterapkan dengan baik,” katanya.
Diskusi berjalan dengan hangat dan interaktif membahas mengenai beberapa permasalahan di Kelurahan Mulyaharja terkait, administrasi kasir, buang air besar sembarangan (BABS), stunting, pertanian yang tidak berkembang dan isu keamanan.
Baca Juga: Daftar 5 Film Dengan Genre Survival Melawan atau Menghadapi Entitas Yang Menegangkan
Pada akhir diskusi disampaikan bahwa nantinya program yang diangkat ke Kelurahan Mulyaharja akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Program tidak hanya menambahkan teknologi tetapi juga pengembangan sumber daya manusianya (pengetahuan) dan program bersifat berkelanjutan dengan masalah kelembagaan terkait pengelolan pariwisata dan pertaniannya perlu diperhatikan. (*)
Pada akhir diskusi disampaikan bahwa nantinya program yang diangkat ke Kelurahan Mulyaharja akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Program tidak hanya menambahkan teknologi tetapi juga pengembangan sumber daya manusianya (pengetahuan) dan program bersifat berkelanjutan dengan masalah kelembagaan terkait pengelolan pariwisata dan pertaniannya perlu diperhatikan. (*)