METROPOLITAN.ID - Kasus kematian ibu dan bayi menjadi perhatian serius, termasuk di Kabupaten Bogor.
Pemerintah Kabupaten Bogor lewat Puskesmas Bojong, Kecamatan Klapanunggal meluncurkan inovasi yang diberi nama Pematauan Ibu Hamil Berisiko Tinggi atau Tangkai Melati sebagai upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Kepala Puskesmas Bojong, Norlia Resihani mengatakan, inovasi Tangkai Melati bertujuan untuk deteksi dini ibu hamil dengan risiko tinggi dengan pemantauan secara komprehensif.
"Dengan deteksi dini dan pemantauan yang tepat, diharapkan dapat membantu mencegah komplikasi dan kematian pada ibu hamil dan bayi," kata Norlia, Rabu, 17 Juli 2024.
Baca Juga: Peringati HUT ke-79, Merah Putih Bakal Ditancapkan di Puncak Gunung Salak
Menurutnya, kegiatan posyandu di setiap desa di wilayah Puskesmas Bojong akan dimanfaatkan untuk mendeteksi dini ibu hamil dengan resiko tinggi.
Ibu hamil yang terdeteksi memiliki risiko tinggi akan dirujuk ke kelas ibu hamil atau dikunjungi oleh tenaga kesehatan.
Kelas ibu hamil akan memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang kehamilan berisiko, persalinan, nifas, dan deteksi dini kegawatdaruratan.
"Kelas ini akan diadakan secara online dan offline. Kunjungan ibu hamil dengan risiko tinggi akan dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memantau kondisi ibu hamil dan memberikan edukasi secara lebih personal," terannya.
Baca Juga: Warung Madura di Cileungsi Kebakaran, Dagangan Ludes, Polisi Cari Pembeli Terakhir
Ia juga berharap inovasi Tangkai Melati dapat membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi di wilayah Puskesmas Bojong dan Kabupaten Bogor secara keseluruhan.
Inovasi Tangkai Melati juga menjadi contoh nyata dari komitmen Puskesmas Bojong untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Bojong. Inovasi ini adalah salah satu upaya kami untuk mencapai tujuan tersebut," pungkasnya.***