METROPOLITAN.ID - Menjelang penetapan calon Bupati Bogor oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kabupaten Bogor, bakal calon Bupati Bogor Rudy Susmanto menjalanlan ibadah umroh ke tanah suci.
Dalam rangkaian perjalanan umrohnya, Rudy Susmanto sempat memberikan pesan yang penuh makna saat berziarah ke situs bersejarah Hudaibiyyah, Mekkah.
"Sekeras apa pun kekuatan seseorang, ia akan dikalahkan oleh kelembutan," kata Rudy Susmanto dikutip dari media sosialnya.
Situs bersejarah Hudaibiyyah merupakan tempat di mana Perjanjian Hudaibiyyah terjadi, sebuah perjanjian yang awalnya dipandang merugikan bagi kaum Muslim.
Perjanjian ini menempatkan kaum Muslim pada posisi seolah kalah, hingga sempat membuat Umar bin Khattab mempertanyakan keputusan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: BMKG Beberkan Pemicu di Balik Gempa Bumi Magnitudo 5 yang Mengguncang Kabupaten Bandung
Namun, melalui perantaraan Abu Bakar, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa janji untuk memasuki Mekkah akan terpenuhi, meskipun bukan pada tahun tersebut.
"Rasulullah adalah utusan Allah SWT, dan beliau mengatakan akan memasuki Mekkah. Namun, beliau tidak mengatakan bahwa itu akan terjadi tahun ini," kata Abu Bakar dalam penjelasannya yang diterima oleh Umar.
Sejarah kemudian membuktikan bahwa satu tahun setelah perjanjian tersebut, Rasulullah dan kaum Muslim berhasil melaksanakan umroh, dengan jumlah pengikut yang mencapai dua ribu orang. Jeda waktu satu tahun ini memberikan ruang bagi perkembangan Islam yang pesat tanpa pertumpahan darah.
Lebih dari itu, perjanjian ini juga membawa keuntungan besar bagi kaum Muslim di Mekkah, yang tidak lagi mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak adil dari kaum Quraisy. Mereka diberi kebebasan untuk menyebarkan ajaran Islam serta menjalin hubungan dengan suku-suku lain.
Pada akhirnya, kekuatan Islam pun berhasil menguasai Mekkah dan mengembalikan Ka'bah sebagai pusat ibadah umat Muslim, kiblat seluruh dunia dalam melaksanakan sholat.
Pesan Rudy Susmanto ini mengingatkan bahwa dalam menghadapi segala rintangan, kelembutan dan kebijaksanaan sering kali menjadi kekuatan yang lebih unggul daripada kekerasan, sebagaimana yang tercermin dalam Perjanjian Hudaibiyyah.