METROPOLITAN.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan pemicu di balik gempa bumi dengan magnitudo 5.0 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya, pada Rabu, 18 September 2024.
Dalam keterangannya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa, gempa ini memiliki kekuatan sebenarnya sebesar 4.9 magnitudo berdasarkan hasil analisis terbaru.
Titik episenter gempa bumi tersebut berada di darat, tepatnya 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga: Samsung Resmi Merilis Samsung Galaxy M05, Spesifikasi Persis Galaxy A05
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4.9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,23° LS; 107,65° BT, atau tepatnya di darat, 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km," jelas Daryono.
Gempa itu sendiri menimbulkan guncangan yang cukup terasa di berbagai daerah, seperti Majalaya, Banjaran, Baleendah, Cileunyi, dan Lembang. Bahkan, getaran juga dirasakan hingga ke wilayah Garut.
Penyebab Gempa Bumi di Bandung
Menurut BMKG, gempa bumi ini dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela (Garut Selatan Lembang), yang merupakan salah satu sesar aktif di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Viral! Lucinta Luna Dipanggil Baddie oleh YouTuber iShowSpeed di Malaysia
Sesar tersebut memang sering kali menjadi sumber gempa bumi dangkal, seperti yang terjadi kali ini di wilayah Kabupaten Bandung.
Hasil analisis menunjukkan, gempa ini merupakan jenis gempa tektonik dangkal yang dihasilkan oleh pergerakan lempeng bersebelahan.
BMKG juga mencatat bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser turun atau yang disebut dengan istilah 'oblique normal'.
Baca Juga: Berkelas Dunia, Taman Safari Bogor Sabet Penghargaan Destinasi Wisata Ikonik 2024
Mekanisme ini terjadi ketika bagian lempeng bumi bergerak secara horizontal dan sedikit vertikal ke bawah, yang memicu pelepasan energi besar di kerak bumi.