"Uji coba operasional ini menggunakan kendaraan besar yaitu Bus. Dan juga dilihat perlengkapan jalan, perambuan di sekitar jalur Underpass," kata Kompol Ardi Wibowo.
Setelah dilakukan uji coba, simpang Jalan Batakal atau jalur Underpass Batutulis memiliki radius tikung yang kecil. Yang mana ini membuat tidak dapat dilintasi oleh pengendara dari kedua arah secara bersamaan.
"Minimnya radius tikungan membuat potensi kecelakaan lalu lintas menjadi tinggi. Selain itu penempatan rambu-rambu lalu lintas perlu di perbaiki," ujar Kompol Ardi Wibowo.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bogor, Marse Hendra Saputra menjelaskan uji coba ini untuk memastikan kelancaran penggunaan underpass. Serta mencegah terjadinya kecelakaan di jalur baru Underpass Batutulis.
"Ada sejumlah catatan yaitu rambu-rambu lalulintas perlu dilengkapi, dan pengaman atau pagar jalan di atas harus dipasang," kata Marse Hendra Saputra.
Dilanjutkan dia, rambu-rambu lalulintas yang perlu dipasang masih cukup banyak. Mulai dari lampu penerangan, tanda batas ketinggian kendaraan, sampai kaca cembung.
"Batas ketinggian kendaraan yang bisa masuk itu 5,1 meter. Jadi yang lebih dari 5,1 meter tidak bisa masuk atau berujung nyangkut," ucap dia.
Kemudian untuk dua kendaraan besar yang tidak bisa masuk secara bersamaan perlu dipasang pita kejut sebagai penahan dan lampu peringatan agar pengendara mengetahui kondisi sebelum masuk ke dalam.
"Beberapa hal di atas yang menjadi catatan kami sebelum pengoperasian underpass Batutulis ini. Namun terkait kekuatan jalan dan pengerjaan proyek itu menjadi ranah PUPR," tandas Marse Hendra Saputra. (Rifal)