bogor-raya

Pemkab Bogor Kebut Penurunan Angka Stunting Lewat Diseminasi Audit Stunting

Selasa, 3 Desember 2024 | 17:42 WIB
Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Periode II Tahun 2024 di Gedung Korpri Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin, 2 Desember 2024. (Diskominfo)

METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Periode II Tahun 2024 di Gedung Korpri Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin, 2 Desember 2024.

Langkah ini dilakukan sebagai komitmen Pemkab Bogor dalam upaya menurunkan angka stunting.

Sebelumnya, Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap 1 telah dilaksanakan di Kecamatan Dramaga.

Baca Juga: Ini Tampang Remaja Pembunuh Wanita Open BO usai Dikencani di Kosan Sinelayan

Berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus stunting di tahun 2024 mengalami penurunan sebesar sebesar 1,57 persen atau sebanyak 6.231 balita.

Berdasarkan hitungan Survei Status Gizi Indoneisa (SSGI), kini stunting di Kabupaten Bogor berada di angka 27,4 persen.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor Susi Rahayu menjelaskan, diseminasi hasil audit kasus stunting periode II tahun 2024 ini bertujuan untuk menyebarluaskan temuan audit, mengidentifikasi akar masalah stunting, dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah gizi kronis pada anak balita.

Baca Juga: Terungkap, Polisi Bunuh Ibu Kandung Di Cileungsi Bogor Berdinas di Polres Metro Bekasi

"Ini jadi momentum bagi kita untuk menciptakan perubahan positif dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang tumbuh cerdas sehat dan produktif untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Tentunya ini bisa kita wujudkan dengan kerjasama yang kuat sehingga tantangan stunting kita bisa atasi bersama," katanya.

Menurutnya, pihaknya terus melakukan upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor melalui pemberian makanan bergizi, dan pemberian tablet penambah darah.

Pihaknya juga aktif memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu hamil dan ibu muda yang memiliki anak usia dibawah 2 tahun.

"Ada juga program sekolah pra nikah untuk mencegah pernikahan dini dan akademi sekolah hebat bekerjasama dengan IPB University," tandasnya.

Tags

Terkini