bogor-raya

Pj Bupati Bogor Panen Cabai Rawit Merah di Sukamakmur, Jamin Ketersediaan Pangan dan Tekan Inflasi Jelang Nataru

Rabu, 11 Desember 2024 | 23:52 WIB
Pj Bupati Bogor Bachril Bakri saat panen cabai jenis rawit merah di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Selasa, 10 Desember 2024. (Diskominfo)

METROPOLITAN.ID - Pj Bupati Bogor Bachril Bakri dan jajaran panen cabai jenis rawit merah di lahan pertanian seluas 3,3 hektare yang di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Selasa, 10 Desember 2024.

Panen cabai ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengendalikan inflasi kebutuhan pokok, salah satunya harga cabai jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Saat panen cabai, Pj Bupati Bogor Bachril Bakri juga memberikan bantuan berupa satu unit alat traktor kepada Kelompok Tani Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukamakmur.

Baca Juga: Penetapan Pemenangan Pilbup Bogor 2024 Tunggu Gugatan di MK

"Ini salah satu upaya pengendalian harga cabai, khususnya di Kabupaten Bogor," ujar Pj Bupati Bogor.

Menurutnya, kondisi inflasi di Kabupaten Bogor saat ini sudah terkontrol dengan baik dan harga bahan pokok juga terkendali dengan baik.

"Dengan adanya panen ini bisa meyakinkan harga cabai jelang Nataru bisa terkontrol. Ini panen untuk menghadapi Nataru," sambungnya.

Baca Juga: Bayi 2 Tahun Tewas Terbakar saat Kebakaran Hanguskan Rumah Warga di Leuwiliang Bogor

Di tempat yang sama, Sekretaris Distanhorbun Kabupaten Bogor Tatang menjelaskan, dari panen ini, per hektarenya bisa menghasilkan sebanyak 1,5 ton cabai.

Untuk panen cabai kali ini, totalnya bisa mencapai 5 ton.

"Hasil panen cabai ini akan distribusikan ke semua pasar yang ada di Kabupaten Bogor," jelasnya.

Baca Juga: Rumah Cegah Stunting Kedua Hadir di Sukamakmur, Siap Bantu Warga Miskin

Sementara itu, Ketua Gapoktan Wahana Bakti Mekarwangi Desa Sukawangi, Saripudin mengatakan, ia bersama Gapoktan lainnya sekali melalukan panen cabai bisa mencapai 50 kilogram.

"Saat ini harga cabai rawit sedang anjlok atau turun dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp7 ribu per Kilogran dari petani ke tengkulak. Faktor cuaca seperti saat ini juga bisa mempengaruhi terhadap terjadinya gagal panen," pungkasnya.***

Tags

Terkini