Lebih lanjut, ia menjelaskan Gender Equality dalam SDGs dimana memastikan perempuan secara penuh dan efektif dapat berpartisipasi dan memperoleh kesempatan yang sama untuk memimpin di semua level kebijakan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik.
Selain itu, Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si menegaskan tiga pesan merespons perubahan untuk generasi unggul Indonesia Emas dalam pembukaan Training Raya HMI Cabang Bogor.
Ia menekankan pentingnya pemanfaatan bonus demografi Indonesia pada periode 2028-2031 sebagai peluang strategis untuk membangun generasi unggul. Sebagai penutup, Prof. Arif memberikan semangat dan inspirasi kepada peserta Training Raya HMI Cabang Bogor.
“Inspirasi bisa datang dari kata-kata, tetapi akan lebih baik jika diwujudkan melalui karya,” ujarnya.
Ayunda Ida Ismail Nasution, pendiri Kohati sekaligus Ketua Umum Kohati HMI Cabang Bogor yang pertama, menyampaikan pandangannya tentang sejarah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta peran dan posisinya pada masa itu.
Iamenyoroti perjalanan HMI sebagai organisasi yang berperan penting dalam membentuk kader-kader muda berkualitas, sekaligus menegaskan kontribusi HMI dalam pembangunan bangsa.
Ketua MWA IPB University dan Guru Besar Ilmu Gizi IPB University Prof. Dr. Hardinsyah. MS, menjelaskan pentingnya mencegah kekurangan dan kelebihan gizi sebagai bagian dari kemampuan seseorang untuk mengelola diri dengan baik.
Hal ini mencerminkan kedisiplinan dan penguasaan soft skill yang penting dalam kehidupan.
"Dengan semangat kebersamaan dan visi yang kuat, HMI dan Kohati Cabang Bogor berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan potensi kader-kadernya. Semoga Training Raya ini menjadi langkah awal menuju perubahan besar yang lebih baik untuk umat, dan bangsa," pungkas dia.***