METROPOLITAN.ID - Melalui semangat Berjamaah untuk Berdaya Bersama HMI Cabang Bogor dan Kohati HMI Cabang Bogor dengan resmi membuka kegiatan Training Raya Tingkat Nasional HMI Cabang Bogor, di Balai PK Satpol PP dan Damkar Kemendagri pada 22 Desember 2024.
Kegiatan diisi Latihan Kader II (Intermediate Training) dan Latihan Khusus Kohati. Acara dihadiri oleh kader-kader HMI dan Kohati dari berbagai wilayah. Kegiatan yang akan berlangsung hingga 28 Desember 2024 ini dirancang sebagai ruang strategis untuk menguatkan kepedulian terhadap lingkungan, budaya, politik, dan sosial untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
Training Raya ini juga sebagai upaya menguatkan tradisi intelektual dan meningkatkan kapasitas kepemimpinan dalam bingkai tanggung jawab untuk menuju Indonesia Emas 2024.
Ketua Umum HMI Cabang Bogor, Fathan Putra Maredela mengatakan, Taining Raya ini bukan hanya kegiatan, tetapi juga sebuah perjalanan bersama untuk membentuk pemimpin yang tangguh, berintegritas, dan berkomitmen pada nilai-nilai Islam serta ke-Indonesiaan.
Fathan Putra Maredela, menegaskan bahwa acara ini sangat penting karena memberikan ruang bagi kader untuk berdiskusi dan belajar langsung dari tokoh-tokoh inspiratif.
Acara pembukaan ini menjadi langkah awal dari rangkaian kegiatan yang diharapkan dapat melahirkan generasi pemimpin yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan penuh tanggung jawab. Pembukaan ini turut dihadiri oleh beberapa tokoh nasional yang memberikan motivasi dan inspirasi kepada peserta.
Sementara Ketua Kohati HMI Cabang Bogor, Fauzia Noorchaliza menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar kader di seluruh Indonesia.
Fauzia Noorchaliza menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Kegiatan ini adalah momentum untuk mempererat sinergi antar kader, menciptakan ruang diskusi yang inklusif, dan melahirkan gagasan yang mampu menjawab kebutuhan zaman, kader HMI dan Kohati harus mengutamakan pendidikan. Terlebih untuk perempuan, harus terus menambah ilmu, banyak membaca, banyak belajar. karena kalau perempuan berhenti membaca maka peradaban akan ikut berhenti” ujar Fauzia.
Ketua Pelaksana Ikhwan Prasetyo menambahkan, Training Raya ini adalah manifestasi dari komitmen untuk menumbuhkan kader yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga peka terhadap persoalan sosial dan memiliki keberanian untuk membawa perubahan.
Menurut dia, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membina kader HMI yang mempunyai kemampuan intelektual untuk memetakan peradaban dan memformulasikan gagasan dalam lingkup organisasi.
"Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membina kader HMI-Wati yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan sebagai akselerasi mencapai tujuan HMI dan mengaplikasikannya dalam ranah domestik dan publik," kata dia.
Salah satu pembicara nasional yang juga anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam membangun peradaban. Ia menekankan bahwa perempuan adalah tiang negara yang menjadi pondasi kekuatan bangsa.
"Ketika perempuan diberdayakan dan memiliki akses untuk berkembang, mereka tidak hanya menguatkan diri sendiri tetapi juga keluarga, komunitas, dan negara," tegasnya.