METROPOLITAN.ID - Keberadaan minyak goreng bersubsidi Minyak Kita di Kabupaten Bogor disebut mengalami kelangkaan.
Tak hanya itu, harganya pun melonjak dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 menjadi Rp17.666 per liter di pasaran.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, dari hasil monitoring di sejumlah pasar, harga eceran tertinggi atau HET, minyak kita mengalami kenaikan hingga Rp3.500 per liternya.
Baca Juga: Wow, Kawasan Puncak Bogor Dipadati 110 Ribu Kendaraan
"Minyak kita di Kabupaten Bogor mencapai harga Rp16.500 - 17.000 per liter, yang dimana HET yang telah ditentukan yakni Rp15.700 per liter," ujar Rio Wahyu Anggoro, Senin, 27 Januari 2025.
Menurutnya, dari hasil monitoring Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkompinda Kabupaten Bogor, terjadi kekosongan kesediaan minyak kita di sejumlah distributor.
Di PT Wilmar misalnya, Minyak Kita terakhir tersedia pada 22 November 2024 dan dijual dengan Rp13.500 per liternya.
Baca Juga: MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional di Libur Panjang Imlek dan Isra Miraj 2025, Cek Detailnya!
Tak berbeda dengan PT Wilmar, PT jessindo Prakasa Depo mengalami hal serupa.
Mereka kehabisan stok Minyak Kita sejak 22 November 2024. Penjualan terakhir di distributor ini Rp14.500 ribu per liter.
Namun, Rio Wahyu Anggoro mengaku ketersediaan Minyak Kita masih ditemukan di sejumlah pedagang pasar. Salah satunya di pasar Cibinong.
"Di Pasar Cibinong menunjukkan bahwa pengecer masih mempunyai stok barang Minyak Kita, masing-masing sebanyak 2 karton atau 24 pouch, yang dijual dengan harga Rp 17.500-17.666 per liter ke tingkat konsumen," ungkapnya.
Baca Juga: 10 Mega Proyek Kota Bogor di Tahun 2025, Telan Anggaran Capai Rp94 Miliar, Berikut Rinciannya
Berdasarkan hasil temuan di lapangan, dapat stok Minyak Kita di ditingkat Produsen maupun Distributor 2 mengalami kekosongan.