METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus berupaya menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggelar pasar murah yang akan berlangsung selama periode Februari hingga Maret 2025.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PPDNPKTN) DinKUKMDagin Kota Bogor, Rudi Suryanto mengatakan, Pemkot Bogor telah merencanakan pasar murah yang melibatkan beberapa pihak dan instansi terkait.
Baca Juga: Dorong Kota Bogor Zero Stunting, Program Bapak Asuh Stunting Hadir di Setiap Kecamatan
"Nanti ada empat ritel, tetapi ini leading sektornya bukan di kami (DinKUKMDagin Kota Bogor), langsung Pemkot Bogor yang bekerja sama, ada beberapa dinas yang ikut terlibat," kata Rudi
Selain pasar murah yang digelar untuk periode Februari hingga Maret 2025, Pemkot Bogor juga merencanakan kegiatan serupa untuk menyambut program Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Rencananya, pasar murah akan digelar sebanyak 36 kali dan disebar di enam kecamatan yang ada di Kota Bogor. Setiap kecamatan akan menggelar pasar murah sebanyak enam kali.
Baca Juga: 3 Pemain Manchester United yang Tak Tergantikan hingga Pekan ke 23 Premier League 2024-2025
"Jadi nanti akan disebar di enam kecamatan. Jadi, tiap kecamatan kebagian enam kali gelaran pasar murah,"ujar dia.
Rudi menjelaskan bahwa, kegiatan pasar murah akan dikoordinasikan DinKUKMDagin dan DKPP, Perumda Pasar Pakuan Jaya di bawah TPID Kota Bogor.
"Daya beli masyarakat saat ini masih lemah. Pasar murah untuk menjaga stabilitasi inflasi daerah," ujarnya.
Baca Juga: Daftar 4 Villa di Yogyakarta dengan Pemandangan Indah untuk Staycation saat Liburan
Untuk pasar murah kali ini, sejumlah bahan pokok ritel yang dijual akan dipatok dengan harga di bawah harga pasar.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, 11 bahan pokok yang akan dijual di pasar murah ini.