METROPOLITAN.ID - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor terus menggerakkan program Bapak Asuh Stunting/Orang Tua Asuh (Basuh Anting) di setiap kecamatan.
Kepala DPPKB Kota Bogor Anas S Rasmana mengatakan, program tersebut adalah upaya pemerintah daerah dalam mempercepat proses penurunan stunting di Kota Bogor.
Termasuk, menggerakan seluruh perangkat daerah untuk terlibat dalam menumbuhkan generasi yang sehat dan kuat menuju Kota Bogor zero stunting.
Baca Juga: 3 Pemain Manchester United yang Tak Tergantikan hingga Pekan ke 23 Premier League 2024-2025
"Program ini sudah diluncurkan sejak 2023, jadi sesuai surat edaran yang dikeluarkan oleh Wali Kota Bogor, setiap kepala OPD dan camat itu akan menjadi orang tua asuh stunting. Setiap OPD dan Kecamatan membina wilayah di 2 sampai dengan 5 Kelurahan.
Selain itu, pihaknya juga mencetuskan program Pentinglur yang merupakan kepanjangan dari Peduli Stunting Melalui Telur.
"Ini upaya memenuhi kebutuhan gizi anak dengan protein hewani yang dilakukan secara konsisten"terangnya.
Baca Juga: 5 Handphone dengan Baterai Kapasitas Besar dan Performa Maksimal untuk Driver Ojol atau Kurir Paket
Anas Resmana menjelaskan, di dalam inovasi Basuh Anting ada 5 tanggungjawab yang harus dilakukan setiap kepala OPD maupun camat.
Diantaranya membantu Adminduk, memeriksa BPJS berfungsi atau tidak, memanfaatkan fasilitas di kelurahan tersebut di posyandu, memeriksa kesehatan lingkungan serta memberikan makanan tambahan berupa telur.
Camat Bogor Tengah, Teofilo Patrocinio Freitas menyampaikan pengalamannya dalam menjalankan program DPPKB Kota Bogor terkait program Basuh Stunting.
Baca Juga: Banjir di Kampung Pensiunan Puncak Bogor Rusak Rumah Warga, Ini Dugaan Penyebabnya
Teo sapaannya mengatakan, program Basuh Anting menunjukan hasil positif di Kecamatan Bogor Tengah.
Hal tersebut disampaikannya saat musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Bogor Tengah yang digelar di Hotel Heritage.