bogor-raya

Mengunjungi Warisan Rajutan Kampung Anyar di Puncak Bogor, Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Bertahan di Tengah Tantangan Zaman

Minggu, 16 Februari 2025 | 21:13 WIB
Hasil rajutan warga Kampung Anyar, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu, 15 Februari 2025. (Deni for Metropolitan)


METROPOLITAN.ID
- Di balik sejuknya udara Puncak Bogor, ada Kampung Anyar di Jalan Siliwangi, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang menyimpan kisah panjang tentang ketekunan dan warisan budaya.

Sejak era kolonial Belanda, kampung ini telah menjadi pusat kerajinan rajutan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Hingga kini, meski menghadapi tantangan zaman, para pengrajin tetap mempertahankan tradisi yang telah menjadi sumber penghidupan mereka.

Baca Juga: Bola Masuk Got Berhari-hari, Bocah Ini Panggil Damkar untuk Minta Bantuan 

Kerajinan rajutan di Kampung Anyar bermula dari generasi pertama, seperti Bapak Sani dan Mak Umin, yang mulai berjualan sejak zaman penjajahan Belanda.

Mereka mengembangkan keterampilan merajut secara mandiri, menciptakan produk berkualitas yang diminati oleh warga lokal dan wisatawan.

Pada masa itu, kerajinan rajutan bukan sekadar keterampilan, melainkan juga strategi bertahan hidup.

 Baca Juga: Ke Warung Beli Rokok Malah Diserang Sosok Misterius, Celurit Menancap di Punggung Remaja Asal Leuwiliang

Berbekal alat sederhana dan benang wol, generasi pertama ini menghasilkan berbagai produk rakutan seperti syal, bando, dan kaus kaki.

Ada juga pakaian dan rompi, taplak meja dan bed cover, bantal kursi dan senderan kursi, hingga tas selempang dan sarung ponsel.

Produk-produk tersebut awalnya banyak diminati oleh wisatawan asing yang berkunjung ke Puncak Bogor.

 Baca Juga: Kenalan dengan Christie Inri Makawimbang: Pernah Diamuk Pengunjung THM saat Razia, Kejar-kejaran Jadi Hal Biasa

Bahkan, beberapa foto lama yang diambil oleh wisatawan Prancis pada era 1980-an memperlihatkan para pengrajin Kampung Anyar tengah berjualan di pasar dan area wisata Puncak Bogor.

Foto-foto ini menjadi bukti bagaimana hasil rajutan generasi pertama berhasil menarik perhatian dunia.

Halaman:

Tags

Terkini