bogor-raya

Dinkes Sebut Kasus DBD di Kota Bogor Menurun pada awal Tahun 2025, Tidak Ada Kasus Kematian

Senin, 24 Februari 2025 | 11:10 WIB
Ilustrasi nyamuk DBD. (Foto: Pixabay/Nuzree)

Keenam, meningkatkan kecepatan diagnosis DBD dengan menggunakan RDT Combo DBD dan NS-1 yang didistribusikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit.

Ketujuh, melaksanakan pertemuan Optimalisasi penggunaan RDT Combo DBD di Puskesmas dalam rangka meningkatlan cakupan penemuan kasus DBD pada 20 Januari 2025.

Kedelapan, penatalaksanaan penderita secara adekuat di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencegah kematian.

Kesembilan, penguatan sistem surveilans untuk deteksi dini, pencegahan dan pengendalian kasus serta KLB DBD.

Sepuluh, menggerakkan penerapan PSN pada 7 (tujuh) tatanan, meliputi tatanan pemukiman, tempat kerja, tempat pengelolaan makanan, sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat umum dan sarana olahraga.

Kesebelas, menfasilitasi pencegahan dan pengendalian DBD dengan Larvasidasi atau Abate untuk masyarakat Kota Bogor, RDT DBD (NS-1) sebagai pemeriksaan DBD lebih dini untuk pasien suspek DBD.

Lalu, Insektisida sebagai bahan aktif kegiatan fogging, serta Fogging focus bagi hasil Penyelidikan Epidemiologi DBD Positif. (Iza)

Halaman:

Tags

Terkini