METROPOLITAN.ID - Viral di media sosial jembatan gantung yang disebut warga sebagai "jembatan shiratal mustaqin" karena kondisinya mengkhawatirkan.
Dalam video yang diterima metropolitan.id, nampak seorang warga mengendarai sepeda motor melintas di jembatan gantung tersebut.
Perekam video juga memperlihatkan kondisi jalan di ujung jembatan yang kondisinya juga cukup memprihatinkan.
"Mari kita viralkan lagi nih, jembatan Shiratal Mustaqim. Coba nih buat Pemerintah Kabupaten Bogor minta tolong nih akses satu-satunya warga Rumpin minta tolong dibenerin, dikokohin lah jembatannya ya," ujar pria dalam video tersebut.
"Buat yang nonton video ini, boleh di-up ke pemerintahan ya, supaya jalannya atau jembatannya di benerin guys," sambungnya.
Rupanya, jembatan yang disebut sebagai jembatan shiratal mustaqin tersebut merupakan Jembatan Kantalarang yang menghubungkan Desa Karehkel Kecamatan Leuwiliang dan Desa Leuwibatu Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
Jembatan gantung penghubung dua kecamatab di Bogor tersebut berada di atas aliran Sungai Cikaniki.
Usai viral, Camat Rumpin Icang Aliudin bersama Kepala Desa Leuwibatu langsung mengecek kondisi jembatang gantung di Kampung Kantalarang Satu, Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin.
"Itu jembatan yang viral, dibangun hasil swadaya masyarakat. Namanya Jembatan Kantalarang Satu. Melihat kondisinya memang perlu perbaikan," kata Icang Aliudin, Minggu, 2 Maret 2025.
Menurutnya, ada satu jembatan lainnya yang dibangun Pemkab Bogor pada tahun 2021, yakni Jembatan Kantalarang Dua.
Namun jembatan gantung tersebut belum bisa dilintasi masyarakat lantaran akses keluarnya terhalang tebing dan longsor.
"Jembatan yang satu lagi itu terhalang oleh tebing yang berlokasi di Desa Karehkel. Jika dua-duanya diperbaiki, masyarakat bisa terbagi untuk melintasi jalan tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Leuwibatu, H Muhamad Sidik mengaku perbaikan jembatan gantung terswbut sudah diusulkan sejak lama.
Hanya saja, Pemkab Bogor sudah membangun jembatan baru di lokasi berbeda namun belum bisa terpakai hingga kini.