METROPOLITAN.ID - Seorang anggota Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) tewas tertimpa reruntuhan di pegunungan Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Anggota Mapala bernama Nanda itu tewas tertimpa reruntuhan pada Minggu, 20 April sekitar pukul 08.15 WIB saat akan melakukan aktivitas panjat tebing.
Kapolsek Gunungputri AKP Aulia Robby Kartika Putra mengatakan, peristiwa itu bermula saat Nanda dan empat rekan lainnya, yakni Ajis, Suci, Putri dan Nada berencana melakukan kegiatan panjat tebing untuk latihan.
Mereka berlima lalu masuk ke lokasi tebing Gunungputri.
Sesampainya di lokasi, Ajis naik ke atas tebing terlebih dahulu sambil memasangkan tali runner atau lintasan jalur sambil diawasi oleh teman-temannya.
Setelah berhasil, Ajis kembali turun.
Setelah tali lintasan terpasang, kelima orang itu melakukan peregangan dan pemanasan untuk menaiki tebing.
Di saat melakukan peregangan dan pemanasan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas tebing.
Saat itu, Ajis memperingatkan rekan-rekannya untuk menghindari reruntuhan bebatuan.
Mereka berlima berlarian ke berbagai arah untuk menghindar atau mengamankan diri masing-masing dari reruntuhan tebing.
"Dan setelah batu tersebut jatuh, mereka pun berkumpul kembali sambil mengecek keadaan satu sama lainnnya," ujar AKP Aulia Robby Kartika Putra.
Setelah berkumpul kembali, Ajis, Putri, Nada dan Suci menyadari bahwa Nanda tidak terlihat di titik kumpul.
Rekan-rekan korban pun mencari keberadaan Nanda di sekitar lokasi.
"Dan setelah dicari sekitar lokasi jatuhnya bebatuan, ternyata korban Nanda sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan posisi telentang mengambang di dalam genangan air dekat tebing tersebut," ungkapnya.
Mengatahui hal itu, Ajis pun mencari pertolongan terdekat.