Salah satu highlight yang ada di booth Jatimatra itu penyajian Es Buto Ijo, sajian menyegarkan berisikan sagu mutiara, kolang-kaling, kacang hijau, biji selasih, kelapa muda, dan nata de coco.
Ternyata Es Buto Ijo ini dipilih karena ada alasan tersendiri, dibalik sajian tersebut terselip kisah unik yang Ameera ungkap.
"Dulu penjual Es Buto Ijo ini namanya pa Jito dan istrinya sering dipanggil bu To, lalu karena minumannya ini warnanya hijau jadi dipanggillah Es Buto Ijo," jelasnya.
Baca Juga: Jelajahi Keindahan Tuban: Tempat Wisata Alam Tersembunyi dan Populer yang Wajib Dicoba!
Ameera juga menyebut untuk persiapan acara Festival Budaya Nusantara tahun ini, Jatimatra mempunyai lima bulan persiapan.
Mulai dari bulan Januari saat mulai perkuliahan semester genap dimulai dengan berbagai kendala tentunya yang dihadapi.
"Agak sulit untuk mencari sponsorship guna kebutuhan pembiayaan, ditambah dilarangnya membuka booth dan juga kegiatan jual beli," ujarnya.
Ketua booth Jatimatra itu juga menyebut kesulitan para anggotanya mempersiapkan penampilan tarian, "karena tidak semua orang orang bisa untuk menari, jadi ada yang kaku serta kesulitan menghafal gerakan."
Ameera Jasmine juga memberikan harapan kepada penyelenggara Festival Budaya Nusantara selanjutnya.
"Harapannya itu acara Festival Budaya Nusantara kedepannya lebih spektakuler dan tidak monoton. Terkhusus budaya Jawa Timur pada tahun depan kendala yang dihadapi tidak terulang, serta lebih bisa mengeksplor budaya-budaya baru di Jawa Timur," pungkasnya.