bogor-raya

Belum Ada Temuan Beras Oplosan di Pasar Cibinong, Tapi Kualitas Dikeluhkan Menurun

Sabtu, 19 Juli 2025 | 11:03 WIB
Ilustrasi beras. (Freepik)


METROPOLITAN.ID
- Kepala Unit Pasar Cibinong, Aldino Novianto mengaku belum menemukan indikasi beras oplosan yang dijual di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor.

Aldino mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelusuran terhadap pedagang-pedagang beras yang berjumlah delapan orang di pasar.

Dari hasil pengawasan, belum ditemukan adanya praktik mencampur atau mengemas ulang beras medium untuk dijual sebagai beras premium.

"Kita sudah coba telusuri, kita juga harus tahu dulu maksud oplosan yang bagaimana gitu. Kalau memang bentuknya kecurangan beras medium dikemas jadi premium itu jelas kecurangan dan akan kami laporkan. Tapi sejauh ini di Pasar Cibinong belum menemukan beras yang disebut oplosan," kata Aldino, Kamis, 17 Juli 2025.

Menurutnya, para pedagang di Pasar Cibinong selama ini mengambil stok beras dari Cipinang, sehingga spesifikasi beras yang diterima biasanya sudah sesuai standar dan langsung dijual ke konsumen akhir, seperti usaha katering dan warung nasi goreng.

Meski demikian, pihaknya mengakui adanya keluhan terkait penurunan kualitas beras.

Meski harga tidak mengalami perubahan signifikan, kualitas beras yang dijual dinilai konsumen menurun dibanding sebelumnya.

"Kan ada parameter kalau yang disebut premium seperti apa, medium seperti apa, yang biasa dia belanja mungkin kualitasnya agak bagus, sekarang bedanya paling kelihatan itu ya, jadi penurunan dari sisi kualitas," ungkapnya.

Dalam hal pengawasan, pihak pengelola pasar mengaku rutin melakukan pemantauan harga setiap hari.

Data tersebut kemudian dilaporkan ke Dinas Perdagangan dab Perindustrian (Disdagin) untuk ditindaklanjuti jika ditemukan gejolak harga atau dugaan kecurangan.

"Kami tiap hari input harga, ketika ada gejolak-gejolak harga kan itu harian monitoringnya. Nanti Disdagin yang akan mengambil tindakan," ujar Aldino.

Aldino pun mengimbau masyarakat dan pelaku usaha di sekitar pasar untuk tetap tenang. Ia membuka ruang komunikasi jika ada kejanggalan dalam peredaran beras.

"Nanti kita ngobrol dengan stakeholder terutama lingkungan untuk tidak terpengaruh dulu karena sebetulnya tidak ada apa-apa," pungkasnya (Riza)***

Tags

Terkini