“Warga sudah minta ke pihak pelaksana untuk perbaikan. Karena proyek ini anggarannya besar. Percuma kalau pembangunannya gagal,” tegasnya.
Ia menduga, permasalahan kualitas tersebut bisa jadi disebabkan oleh penutupan sejumlah tambang di wilayah Rumpin dan Cigudeg, yang selama ini menjadi sumber material berkualitas tinggi.
“Karena bahan material yang bagus dari sini. Jadi mungkin dampak dari penutupan tambang, sehingga material yang didapat dari daerah lain kualitasnya tidak sesuai,” tambah Yuli.
Proyek Digarap PT Mega Bintang Abadi
Sebagai informasi, proyek rekonstruksi Jalan Janala-Lebakwangi merupakan salah satu program unggulan Dinas PUPR Kabupaten Bogor tahun 2025.
Pekerjaan ini dilaksanakan oleh PT Mega Bintang Abadi sebagai kontraktor utama, dengan PT Rohim Khoirul Cipta Sentosa bertindak sebagai konsultan pengawas.
Hingga kini, pihak pelaksana belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab munculnya retakan pada jalan tersebut.
DPRD Kabupaten Bogor menegaskan akan terus memantau proyek tersebut agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan keuangan daerah.