bogor-raya

Kurangi Polusi Udara, Pemkot Bogor Wacana Terapkan WFH hingga Minta Warga Jalan Kaki

Minggu, 20 Agustus 2023 | 15:39 WIB
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

METROPOLITAN.id - Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengurangi polusi udara yang saat ini menjadi isu hangat di wilayah Jabodetabek.

Salah satunya, Pemkot Bogor berencana menerapkan Work From Home (WFH) di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di jajarannya. Hal itu seperti diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.

Menurut Dedie A Rachim, bahwa masalah polusi udara yang terjadi saat ini menjadi tanggungjawab bersama, paling tidak dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Atas itu, Dedie A Rachim mengajak masyarakat yang tinggal di Kota Bogor untuk memanfaatkan transportasi publik, memanfaatkan trotoar dan pedestrian untuk berjalan kaki.

"Misalnya ke warung, ke tetangga, cukup jalan kaki, jarak dekat gak usah pakai kendaraan, karena emisi dari karbon dioksida sudah pada tingkat yang mencemaskan," kata Dedie A Rachim saat ditemui di GOR Pajajaran pada Minggu, 20 Agustus 2023.

"Untuk itu perlu adanya satu gerakan bersama untuk mengurangi polusi bersama," sambung dia.

Dalam kesempatan ini, Dedie A Rachim juga mengaku, pihaknya sedang mempertimbangkan ASN Kota Bogor untuk bekerja di rumah alias WFH, serta memanfaatkan Biskita Trans Pakuan.

"Ini sedang dipertimbangkan untuk penggunaan Biskita dan juga WFH. Sedang kita pikirkan, tapi belum kita putuskan," tandas Dedie A Rachim.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana mengaktivasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban Umum (Tibum) terkait pengelolaan sampah di Kota Bogor.

Hal itu dilakukan mengingat kegiatan pembakaran sampah menjadi salah satu penyebab tingkat kualitas udara di Kota Bogor memburuk, dan menyebabkan polusi udara.

"Angka polusi udara memang hari ini naik dalam golongan merah. Setelah kami lakukan kajian singkat ini disebabkan hujan yang tidak turun, angin dari arah wilayah Barat," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya.

"Juga disebabkan kemungkinan partikel debu akibat kegiatan proyek seperti pedestrian, Jembatan Otista dan lain-lain, termasuk pembakaran sampah di wilayah, dan bakar ban untuk diambil kawatnya," sambung dia.

Atas itu, dirinya mengaku akan turun langsung ke lapangan bersama sejumlah dinas terkait agar tidak ada lagi pelanggaran di lapangan, khususnya soal pembakaran sampah dan emisi berlebihan.

"Saya akan turun ke lapangan bersama Dishub dan Pol PP agar tidak ada lagi pelanggaran soal pembakaran sampah, emisi berlebihan dan lain-lain," ucap dia.

Halaman:

Tags

Terkini