METROPOLITAN.ID - Komisi III DPRD Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek revitalisasi Jembatan Otto Iskandardinata (Jembatan Otista), Jumat 19 Mei 2023 lalu.
Legislator ingin memantau progres pekerjaan dan memastikan proyek Rp49 miliar itu bisa selesai tepat waktu.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin didampingi oleh Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Iwan Iswanto beserta anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima, R. Laniasari, Edy Darmawansyah, Bambang Dwi Wahyono, Said Muhamad Mohan dan R. Dodi Setiawan, melihat progres pengerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor sudah mulai memenuhi tahapan pengerjaan.
Saat sidak, aspal di sepanjang jembatan Otista sudah dihancurkan.
Komisi III DPRD Kota Bogor juga sempat melakukan diskusi dan memberikan masukan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, pihak kontraktor dan pengawas proyek yang berada di lokasi.
Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan, Zenal Abidin menyebutkan salah satu sorotan Komisi III DPRD Kota Bogor adalah keberadaan bangunan jembatan yang diduga sebagai cagar budaya.
Baca Juga: Kajian Pembahasan Raperda Belum Siap, DPRD Kota Bogor Sentil Disperumkim
Ia memastikan bahwa bangunan jembatan yang diduga sebagai cagar budaya tidak akan dihancurkan dalam waktu dekat ini karena pihak kontraktor masih menunggu arahan dari Wali Kota Bogor.
“Yang kita dengar dari kabid PUPR, dengan jadwal yang ditentukan bisa tepat waktu, misalkan pembongkaran jembatan Otista yang diduga cagar budaya itu tidak dilakukan, tidak mempengaruhi progres pembangunannya,” ujar Zenal.
Berdasarkan progres pengerjaan yang disampaikan oleh pihak kontraktor baru mencapai 1,06 persen dengan deviasi positif.
Baca Juga: Dapat Anggaran Perbaikan, Komisi IV DPRD Kota Bogor Minta Dinkes Maksimalkan Labkesda
Sehingga dengan timeline kerja yang ada, Zenal memastikan pembangunan jembatan Otista akan selesai tepat waktu.
“Kami melihat situasi sekarang sudah masuk 1,06 persen deviasi positif. Kami juga mendukung pembangunan jembatan Otista untuk mengurai kemacetan, disamping itu kita juga harus melihat dampak di sekitar dan progres jembatan ini yang konon masuk cagar budaya,” ungkap Zenal.