METROPOLITAN.ID - Kesemrawutan Pasar Citeureup menyebabkan rawan kecelakaan hingga memakan korban. Sejumlah pihak, dari pemerintah desa hingga organisasi kepemudaan, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melakukan penataan. Hal itu disampaikan Kepala Desa Citeureup Marwan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Citeureup.
“Harapan kita itu ada perbaikan dari pasar, terutama mengembalikan terminal yang dulunya ada. Tapi sampai saat ini Kabupaten Bogor seakan-akan menutup mata dan hanya menjanjikan untuk melakukan penataan,” katanya.
Marwan mengatakan jika Pemkab Bogor tidak mengetahui soal semrawutnya Pasar Citeureup, sama artinya pemda menutup mata. Sebab, semrawutnya pasar ini sudah terjadi sejak puluhan tahun lamanya.
Baca Juga: Minibus Tabrak Pohon di Bukit Pelangi, Satu Orang Tewas
“Pasar Citeureup sampai saat ini belum ada penataan yang layak. Bahkan Pemkab Bogor seakan menutup mata sampai puluhan tahun karena belum ada penataan sampai sekarang. Bahkan Pemkab Bogor hanya menjanjikan saja. Maka itu kita melalui musrenbang ini menagih janji dan mendorong untuk melakukan penataan agar Pasar Citeureup menjadi lebih baik ke depannya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Citeureup M Yusuf Kiat menyebut kesemrawutan Pasar Citeureup perlu dibicarakan dengan semua pihak.
“Semrawut pasar ini banyak dampaknya. Bahkan dari tahun kemarin sudah empat korban yang tewas akibat kecelakaan. Dan ini perlu kita bicarakan untuk menata pasar yang berada di Desa Citeureup, Kelurahan Puspanegara, Karangasem Timur, dan Karangasem Barat. Dan semua pihak,” keluhnya.
Baca Juga: Kafe Menjamur di Kabupaten Bogor, Plt Bupati Senang
Ia juga meminta Pemkab Bogor mengembalikan Terminal Citeureup supaya meminimalisasi angka kecelakaan dengan mengurangi semrawutnya pasar di Kecamatan Citeureup.
“Ini perlu dibahas. Kita pengin tidak ada lagi kecelakaan dan makan korban. Mudah-mudahan Terminal Pasar Citeureup juga kembali ke permukaan. Karena terminal ini sudah hilang sejak puluhan tahun lamanya. Maka itu kita meminta kebijakan agar berdiskusi bareng dengan semua pihak supaya permasalahan ini segera terpecahkan,” pintanya.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor H Teguh Widodo berharap semua dapat duduk bersama untuk berdiskusi guna mengatasi permasalahan ini.
Baca Juga: Begini Kekecewaan Netizen Setelah Azis Gagal Masuk Babak Spekta Indonesian Idol 2023
”Seharusnya dibentuk semacam forum kecil yang bisa mengundang dinas-dinas terkait, para tokoh, dan lain-lain, yang dapat duduk bersama berdiskusi mencari solusi mengenai permasalahan semrawutnya pasar,” singkat politisi Partai Keadilan Sejahtera itu. (din/suf/run)
Artikel Terkait
Bawa Sajam, 17 Remaja Citeureup Terlibat Tawuran
Jembatan Cicadas Ambruk, Warga Harus Memutar Sejauh 3 Km
Disentil Menteri, Disbudpar Tinjau Wisata Air Panas Gunung Pancar
Gegara Bakar Sampah, 90 Ton Rongsokan Ludes
Punya Fans Emak-emak, Sony Priyanto Maju di Pilkades Karangasem Timur Citeureup