METROPOLITAN - Anggota Komisi VIII DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Bogor Deding Ishak, mendatangi Sekolah Menengah Atas Negeri Dua (SMANDA) Kota Bogor, di Jalan Karanji Ujung, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanahsareal, Rabu kemarin. Kedatangan mereka disambut Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Bogor Ade Sarip Hidayat dan Kepala SMANDA H Surya Setiamulyana dan Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar.
Tujuannya, melihat langsung musibah banjir yang menimpa SMANDA dan masyarakat sekitarnya. Bahkan, anggota DPR RI dari komisi yang menangani bencana alam itu juga memberikan bantuan bencana kepada Pemerintah Kota Bogor, senilai Rp200 juta. Bantuan tersebut langsung diterima Sekdakot Bogor, Ade Sarip.
Menurut Anggota Komisi VIII DPR-RI Deding Ishak, kedatangannya ke lokasi bencana alam baik di SMANDA dan lokasi lainnya, karena dirinya sangat peduli dan ingat dengan Kota Bogor. Di mana, Kota Hujan ini merupakan daerah pemilihannya. ”Saya ingin melihat langsung ke SMANDA maupun wilayah lainnya yang ada di Kota Bogor ini, termasuk meninjau lokasi rumah yang terkena banjir dan longsor di Kelurahan Paledang,” ujar Deding.
Pada kesempatan itu, Kepala SMANDA Kota Bogor H Surya Setiamulyana, menyampaikan terima kasih atas kunjungan anggota Komisi VIII DPR RI ke sekolah ini. ”Anggota DPR RI itu ingin melihat langsung ke lokasi kejadian, seperti di sekolah ini maupun masyarakat sekitar SMANDA. Bahkan, mereka sangat prihatin, begitu melihat kondisi rumah sekitar yang terkena bencana. Beliau juga berharap, bantuan secepatnya terealisasi,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, tanggul tembok SMANDA yang jebol dihantam luapan air hujan Senin lalu, akan segera dibangun. Bahkan, struktur konstruksi tanggul akan diganti. Sebab, bila tetap menggunakan konsttuksi yang ada, dikhawatirkan bencana serupa terulang kembali. ”Ke depan, rancangan yang disiapkan adalah struktur tanggul penahan air. Sehingga, jika ada luapan air hujan seperti kemarin, tanggul lebih kokoh dan kuat,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir di SMANDA, kemarin.
Menurut Aher, panggilan akrab Ahmad Heryawan, musibah itu terjadi karena meluapnya air hujan yang turun tidak diimbangi dengan saluran irigasi yang baik. Selain itu, tanggul yang ada konstruksinya hanya untuk menahan tanah dan bukan air. Begitu juga dengan lokasi sekolah berada lebih rendah. Sehingga, saat air meluap, tembok yang ada tidak kuat menahan beban hingga akhirnya jebol. Dia juga menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus melaksanakan mitigasi bencana. Untuk saat ini pihaknya baru mengecek lokasi bencana belum melihat secara menyeluruh.
Di tempat yang sama, Ade Sarip Hidayat menyatakan, Pemkot Bogor akan menginventarisasi irigasi yang ada di Kota Hujan ini. “Membangun irigasi yang baik sangat diperlukan, di samping membangun infrastruktur lainnya. Karena bagaimanapun, bencana alam bisa terus terjadi,” tandasnya, ketika mendampingi Gubernur Jawa Barat meninjau lokasi bencana itu.
(dod/tur/ar/ram/dit)