METROPOLITAN – Sebanyak 89 SMK di Kota Bogor sedang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dalam pelaksanaan UNBK tersebut Dinas Pendidikan Kota Bogor (Disdik) menjamin selama proses UNBK listrik tidak akan mati.
Sekretaris Dinas (Sekdis) sekaligus Plt Disdik Kota Bogor Fahrudin mengatakan bahwa siswa SMK di Kota Bogor sudah terlatih oleh masing-masing pengajar di sekolahnya untuk menghadapi ujian berbasis komputer ini. “Kita juga mempersiapkan perangkat, karena UNBK perlu adanya kerja sama antarsekolah dan orang tua agar siswa-siswi familiar dengan UNBK,” ujarnya kepada Metropolitan.
Fahrudin menambahkan bahwa untuk SMA dan SMK di Kota Bogor sudah 100 persen bisa menyelenggarakan UNBK. Selain itu pihaknya telah bekerja sama dengan PLN agar pasokan listrik aman.
”Untuk SMK semuanya ada 89 SMK yang UNBK. Sementara Senin depan baru siswa SMA yang ujian ada 50 SMA yang UNBK. Untuk SMA ada sekitar 7.000 siswa dan SMK itu 11.000 siswa (ikut ujian),” terangnya.
Meski UNBK memerlukan dana yang cukup mahal, UNBK dinilai lebih efektif untuk menekan tingkat kebocoran soal. ”Dengan berbasis komputer ini lebih efektif dalam pengawasan kemudian terjamin untuk safety soal dan saya kira untuk tingkat kebocoran soal itu sangat kecil,” paparnya.
Menurut Plt Kadisdik itu dengan UNBK mau tidak mau siswa harus mandiri. Dan pihaknya menjamin UNBK di Kota Bogor besok akan berlangsung aman dan kondusif. ”Bogor termasuk yang memiliki indeks integritas UN itu tinggi di atas 80 persen, dengan UNBK ini indeks integritasnya bisa mencapai 100 persen,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia UNBK SMK Kosgoro Deden Hendradi menjelaskan, peserta ujian di sekolahnya ada 57 siswa dari kompetensi keahlian teknik komputer jaringan dan kompetensi keahlian teknik produksi pertelevisian. ”Alhamdulillah, walaupun baru pertama kali kami melaksanakan UNBK, peserta sudah tidak kaku. Karena, mereka terbiasa dengan kompetensinya. Sehingga, tidak ada kendala dalam pelaksanaannya,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala SMK PGRI 3 Abdurrohim. Menurutnya siswa-siswi yang mengikuti UNBK, sebanyak 296 orang dari kompetensi akutansi, perbankankan syariah, pemasaran, administrasi perkantoran dan multimedia. Bahkan, ujian tersebut dipantau langsung Ketua PGRI Jawa Barat dan Ketua YPLP Jawa Barat.
(rub/rul/dod/tur/ar/mam/dit)