METROPOLITAN – Oknum guru di SDN Kedung Halang 3 Kota Bogor, mengancam tidak akan memberikan nilai serta akan menahan ijazah siswa-siswi kelas VI, apabila mereka tidak mengikuti jalan-jalan ke Dunia Fantasi (Dufan) Ancol yang digagas komite sekolah.
Oknum guru kelas VI berinisial E itu juga mengintimidasi sejumlah muridnya. Akibatnya pada hari kedua pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2017, beberapa siswa yang tidak ikut ke Dufan itu, nyaris tidak mengikuti USBN. Beruntung orang tua siswa melihat anaknya kabur dari ruang kelas. ”Kalau tidak dilihat ibunya, mungkin anak saya tidak mengikuti USBN. Dan anak saya keluar dari sekolah dengan menenteng sepatunya karena ditakut-takuti tidak akan lulus,” ujar salah satu orang tua siswa, Tatang, kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut Tatang, peristiwa tersebut terjadi saat anaknya bersama sepuluh siswa lainnya tidak ikut ke Dufan. Sebab, biaya ke tempat rekreasi tersebut dinilai terlalu mahal hingga mencapai Rp500 ribu per siswa. ”Mulai dari situlah, anak saya bersama sepuluh siswa kelas VI lainnya diancam tidak akan diluluskan. Kalau pun lulus ijazahnya akan ditahan,” terang warga RT 01/RW 11, Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara.
Sementara itu, Kepala SDN Kedunghalang 3 Ety Setiawati menjelaskan bahwa sekolah tidak akan pernah menahan Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional (SKHUSBN) maupun ijazah siswa. Bahkan, ia juga mengaku tidak akan menyetujui permohonan acara jalan-jalan ke Dufan yang diajukan komite sekolah.
(tur/ar/mam/dit)